Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Grandmaster Catur Soviet Kritik Respons Lemah Barat: Peringatan Saya tentang Bahaya Putin Terbukti

Kompas.tv - 22 Maret 2022, 03:05 WIB
grandmaster-catur-soviet-kritik-respons-lemah-barat-peringatan-saya-tentang-bahaya-putin-terbukti
Ilustrasi. Grandmaster Uni Soviet sekaligus Federasi Rusia, Garry Kasparov saat bermain catur di Linares, Spanyol pada 2005. Kasparov mengkritik respons Barat yang dianggapnya terlalu lemah menyikapi invasi Rusia ke Ukraina. (Sumber: Owen Williams/The Kasparov Agency via Wikimedia)

ZAGREB, KOMPAS.TV - Grandmaster catur Uni Soviet sekaligus Federasi Rusia, Garry Kasparov mengkiritik cara Barat merespons invasi Rusia ke Ukraina serta krisis Krimea dan Donbass pada 2014 silam.

Waktu itu, Kasparov mengingatkan bahwa Vladimir Putin tidak akan berhenti dengan aneksasi Krimea. Namun, Barat dianggapnya terlalu lemah merespons hingga invasi besar-besaran dilancarkan sejak 24 Februari lalu.

“Saya dipanggil penghasut perang pada 2014 ketika saya menyebut Putin tidak akan berhenti dengan Krimea dan Ukraina Timur. Sekarang semua orang mengakui bahwa saya benar, tetapi ingin mengulangi kesalahan yang sama sekarang,” kata Kasparov dikutip The Scotsman, Senin (21/3/2022).

“Membiarkan Putin menghancurkan Ukraina meningkatkan ancaman konflik yang lebih besar, termasuk konflik nuklir,” lanjutnya.

Baca Juga: Warga Ukraina Mengungsi ke Palestina: Kini Gaza Lebih Aman meski Tetap Khawatirkan Serangan Israel

Kasparov sendiri selama ini aktif sebagai tokoh oposisi Kremlin. Ia mendirikan Front Sipil Bersatu Rusia (OGF) dan gabung dengan The Other Russia, koalisi politik yang menentang rezim Vladimir Putin.

Semasa aktif sebagai pemain catur, Kasparov memegang titel juara dunia catur, baik selaku representatif Uni Soviet atau Federasi Rusia. Titel ini dipegangnya pada 1985-1993 dan 1993-2005 (versi Classical).

Kasparov sempat mengumumkan akan maju sebagai kandidat presiden Rusia pada 2008, tetapi mengundurkan diri dengan menyalahkan “gangguan pejabat”.

Kasparov kemudian hengkang ke New York pada 2013 karena takut dipersekusi dan kini tinggal di Kroasia.

Pria yang mendapatkan kewarganegaraan Kroasia pada 2014 ini menyebut NATO dan Barat terlalu takut seperti ketika aneksasi Krimea dan perang separatis Donbass terjadi.

Ia menuduh pemimpin Amerika Serikat (AS) dan Eropa ingin kembali ke “korupsi mereka yang nyaman”, terus membeli minyak dan gas Rusia, sesumbar tentang demokrasi, lalu pada akhirnya tetap mengundang Putin ke konferensi tingkat tinggi dan Davos (forum ekonomi dunia).

“Ukraina ingin menang. Bantu mereka menang. Berikan jet, drone, senjata jarak jauh yang membuat Ukraina bisa menyerang sumber (invasi) dan melindungi rakyat mereka. Ukraina bukanlah milik Putin, berhentilah bersikap seakan itu miliknya,” pungkas Kasparov.

Baca Juga: PM Estonia Serukan Putin Tak Boleh Menang Perang, Kutuk Serangan Rusia ke Ukraina


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x