Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Putin Akhirnya Gunakan Rudal Hipersonik Mematikan untuk Pertama Kali pada Penyerangan ke Ukraina

Kompas.tv - 19 Maret 2022, 17:16 WIB
putin-akhirnya-gunakan-rudal-hipersonik-mematikan-untuk-pertama-kali-pada-penyerangan-ke-ukraina
Rudal hipersonik Kinzhal untuk pertama kalinya digunakan pada penyerangan di Ukraina untuk menghancurkan depot amunisi bawah tanah Delyatyn di Ivano-Frankivsk Oblast. (Sumber: Russia Defence Ministry/TASS Via Daily Star)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya untuk pertama menggunakan rudal hipersonik mematikan pada pertempuran ke Ukraina.

Militer Rusia mengungkapkan telah meluncurkan rudal hipersonik 'Kinzhal'.

Seperti diungkapkan laman berita lokal, Zvezda, dikutip dari Daily Star, Sabtu (19/3/2022), rudal hipersonik tersebut digunakan untuk menghancurkan depot amunisi bawah tanah Delyatyn, Ivano-Frankivsk Oblast, Ukraina.

Namun rincian tentang operasi tersebut tetap langka.

Baca Juga: China Salahkan AS atas Krisis Rusia-Ukraina, Xi Jinping Sindir Biden Pakai Ungkapan Buddhis

Tetapi, Rusia sebelumnya kerap menggembor-gemborkan tentang persenjataan senjata hipersoniknya.

Rudal hipersonik seperti 3M22 Zircon dikatakan begitu cepat, dan mampu terbang begitu rendah.

Bahkan rudal Rusia tersebut mampu menghindari sistem pertahanan anti-rudal tradisional.

Senjata seperti itu dipercaya mampu memiliki jarak tempuh mencapai 1.000km.

Zvezda, yang merupakan saluran TV yang dimiliki Kementerian Pertahanan Rusia, mengungkapkan rekaman dari rudal yang sama pekan lalu.

“Fitur bersembunyi rudal hipersonik Zircon Rusia tidak diungkapkan,” bunyi pernyataan saluran TV tersebut.

Baca Juga: Pasukan Rusia Sampai Pusat Kota Mariupol Ukraina, Pertempuran Kian Sengit

“Kecepatan rudal hipersonik Zircon sangat tinggi dan bisa menghindari sistem pertahanan udara lawan dari mendeteksi tabrakannya dengan tepat waktu. Faktanya peluncuran baru diketahui setelah target tertabrak” tambahnya.

Rudal tersebut memiliki lintasan variable untuk menghindari pendeteksian.

“Tak ada yang akan melihat peluncuran rudal itu atau ketika terbang. Mereka hanya melihat ketika rudal mengenai target,” ujar Komandan Frigate, Kapten Igor Krokhmal.

Kremlin sebelumnya telah mengklaim senjata mematikan, yang membawa hulu ledak konvensional atau nuklir miliknya tidak terbendung.



Sumber : Daily Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x