Kompas TV internasional kompas dunia

Erdogan Resmikan Jembatan Gantung Raksasa Terpanjang di Dunia, Hubungkan Asia dan Eropa

Kompas.tv - 19 Maret 2022, 06:05 WIB
erdogan-resmikan-jembatan-gantung-raksasa-terpanjang-di-dunia-hubungkan-asia-dan-eropa
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berfoto di depan Jembatan Canakkale 1915, di Anakkale, Turki Barat, Jumat, 18 Maret 2022. Jembatan itu menghubungkan sisi Asia Turki dengan sisi Eropa di atas Selat Dardanelles. (Sumber: Turkish Presidency via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

ANKARA, KOMPAS.TV — Presiden Turki, PM Korea Selatan, Jumat (18/3/2022), meresmikan jembatan gantung raksasa di atas Selat Dardanelles yang menghubungkan Eropa dan Asia dari jalur maritim utama, seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu (19/3/2022).

Dengan jarak antarmenara sejauh 2 kilometer, "Jembatan Canakkale 1915" menjadi jembatan gantung terpanjang di dunia, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Jembatan tersebut menghubungkan kota Gelibolu, yang terletak di sisi Eropa dari provinsi barat laut Turki, Canakkale, dengan kota Lapseki di sisi Asia.

Jembatan itu memungkinkan para pelancong untuk menyeberangi selat Dardanelles, atau Dardanella, yang menghubungkan Laut Aegea dengan Laut Marmara hanya dalam waktu enam menit dibandingkan dengan 90 menit dengan menggunakan feri, kata Erdogan.

“Turki melampaui Jepang, yang punya jembatan terpanjang di dunia dalam hal bentang tengah, dan kini mengambil tempat pertama,” kata Erdogan saat upacara peresmian.

Peresmian jembatan itu bertepatan dengan peringatan 107 tahun kemenangan angkatan laut Turki pada Perang Dunia I atas armada gabungan Inggris dan Prancis yang menyerang lewat selat Dardanelles.

Kegagalan serbuan laut itu menyebabkan pendaratan nahas tahun 1915 di semenanjung Gallipoli yang dipimpin Inggris dan Prancis bersama dengan pasukan dari Australia dan Selandia Baru.

“Jembatan Canakkale 1915 akan membuat sejarah benturan dan konflik berada di belakang dan akan menjadi jembatan antara Timur dan Barat, memulai era baru perdamaian dan kemakmuran,” kata Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo-kyum dalam upacara tersebut, mengacu pada medan perang bersejarah wilayah Canakkale.

Baca Juga: Erdogan Kritik Respons Internasional atas Aneksasi Krimea 2014, Sebut Invasi Rusia Bisa Dicegah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, tengah, dan PM Korea Selatan Kim Boo-kyum, kiri tengah, berdoa bersama pada upacara pembukaan Jembatan Canakkale 1915, di Canakkale, Turki barat, Jumat, 18 Maret 2022. Jembatan itu menghubungkan sisi Asia dari Turki dengan sisi Eropa di atas Selat Dardanelles. (Sumber: Turkish Presidency via AP)

Jembatan yang dibangun oleh konsorsium perusahaan Turki dan Korea Selatan itu juga akan memperkuat ikatan batin antara Turki dan Korea Selatan, kata Kim.

Pembangunan "Jembatan Canakkale 1915" menelan biaya 2,5 miliar euro, setara 2,7 miliar dolar AS, namun Turki akan menghemat 415 juta euro atau 458 juta dolar AS per tahun dari pengurangan konsumsi bahan bakar dan emisi karbon, kata Erdogan.

Dia mengumumkan ongkos tol melewati jembatan akan seharga 200 Lira Turki atau hampir 14 dolar AS.

Arsitektur jembatan dibanjiri simbolisme

Rentang tengah jembatan adalah 2.023 meter sebagai pengakuan atas tahun 2023, ketika Turki merayakan seratus tahun berdirinya Republik Turki setelah runtuhnya Kekaisaran Ottoman, kata Erdogan.

Ketinggian menara jembatan adalah 318 meter, mengacu pada tanggal 18 Maret saat Turki memperingati tentara yang tewas selama pertempuran laut dan darat Gallipoli.

Kampanye Gallipoli Perang Dunia I bertujuan untuk mengamankan rute angkatan laut dari Laut Mediterania ke Istanbul melalui Dardanelles, dan membawa Kekaisaran Ottoman keluar dari perang.

Pendaratan Gallipoli pada 25 April 1915 menandai dimulainya pertempuran sengit yang berlangsung selama delapan bulan.

Sekitar 44.000 tentara Sekutu dan 86.000 tentara Ottoman tewas dalam pertempuran tersebut.




Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x