Kompas TV internasional kompas dunia

Kecelakaan Kereta di Kongo: Gerbong Jatuh ke Ngarai, 75 Orang Meninggal Dunia

Kompas.tv - 14 Maret 2022, 22:47 WIB
kecelakaan-kereta-di-kongo-gerbong-jatuh-ke-ngarai-75-orang-meninggal-dunia
Ilustrasi. Foto bertanggal 29 September 2008 ini menampilkan plakat stasiun kereta di Kinshasa, Kongo. Pada 11 Maret 2022, kecelakaan kereta anjlok di Lualaba, Republik Demokratik Kongo menewaskan 75 orang. (Sumber: Marcus Quigmire via Wikimedia)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

KINSHASA, KOMPAS.TV - Korban jiwa akibat kecelakaan kereta anjlok di selatan Republik Demokratik Kongo bertambah hingga setidaknya 75 orang pada Senin (14/3/2022). Hal tersebut disampaikan menteri provinsi Lualaba, Deodat Kapenda.

Sebelumnya, dilaporkan sebanyak 60 orang meninggal dunia akibat kecelakaan kereta pada Jumat (11/3). Insiden ini terjadi di Desa Kinteta, Provinsi Lualaba, lebih dari 1.000 kilometer di selatan ibu kota Kinshasa

Selain menewaskan 75 orang, setidaknya 125 orang lain terluka dan dibawa ke dua rumah sakit di Provinsi Lualaba.

Baca Juga: Kereta Api Tabrak Dua Truk di Lamongan, Tiga Orang Luka-luka Termasuk Masinis

Ratusan penumpang itu menaiki kereta barang yang melintas di jalur curam Lualaba. Saat kejadian, kereta sedang menanjaki sebuah bukit. Nahasnya, kereta anjlok dari rel dan sejumlah gerbong jatuh ke ngarai.

Presiden Republik Demokratik Kongo Felix Tshisekedi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban usai kejadian ini.

Kecelakaan kereta anjlok sendiri kerap terjadi di Republik Demokratik Kongo. Jalur rel dan kereta di negara ini dikenal kurang terawat.

Selain itu, masyarakat umumnya nekat naik kereta barang karena unit kereta penumpang cukup jarang dan buruknya jalan lintas provinsi.

Pada Oktober 2021 lalu, kecelakaan kereta anjlok juga terjadi di Provinsi Lualaba. Sembilan orang tewas akibat insiden di daerah Mutshatsha, Lualaba ini.

Baca Juga: Kelompok Pemberontak Bunuh 60 Orang di Pengungsian, Militer Kongo Buru Pelakunya untuk Dihukum


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x