Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ukraina Tuduh Rusia Kumpulkan Jasad Tentara, Bukti Palsu Jika Ada Kebocoran di Chernobyl

Kompas.tv - 13 Maret 2022, 15:46 WIB
ukraina-tuduh-rusia-kumpulkan-jasad-tentara-bukti-palsu-jika-ada-kebocoran-di-chernobyl
Tank Rusia memasuki wilayah PLTN Chernobyl. Tentara Rusia disebut mengumpulan jasad tentara Ukraina untuk dijadikan bukti palsu jika ada kebocoran radiasi di PLTN Chernobyl. (Sumber: Twitter)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

KIEV, KOMPAS.TV - Pejabat Ukraina memperingatkan dan menuduh pihak Rusia telah mengumpulkan jasad tentara Ukraina di wilayah PLTN Chernobyl.

Jasad tersebut akan digunakan tentara Rusia untuk melakukan bendera palsu, dan akan dijadikan bukti palsu jika ada kebocoran radiasi di Chernobyl.

Rusia dituduh akan melepas sampah radioaktif, yang disebut sebagai serangan teroris.

Dikutip dari Daily Star, Rusia diyakini akan menyalahkan kebocoran radioaktif itu ke tentara Ukraina, dengan menempatkan jasad mereka di lokasi itu.

Baca Juga: Biden Kembali Bantu Ukraina, Setujui Dana Bantuan Rp2,8 Triliun untuk Senjata dan Perlengkapan

Presiden Rusia, Vladimir Putin diyakini akan melakukan hal tersebut sebagai upaya membenarkan dan meningkatkan konflik yang sedang berlangsung.

Direktorat Intelijen Militer Ukraina di Kiev mengatakan, Kremlin telah mengumpulkan bukti palsu untuk ditanam pada operasi di Chernobyl.

PLTN di lokasi letak bencana nuklir terburuk di dunia itu menjadi salah satu tempat yang diduduki tentara Rusia di hari pertama invasi.

“Mobil pendingin Rusia mengumpulkan badan dari tentara Ukraina yang tewas di dekat Bandara Antonov di Hostomel,” demikian bunyi pernyataan mereka dikutip dari Daily Star.

“Ada kemungkinan mereka akan memperkenalkan jasad sebagai penyabotase yang terbunuh di zona Chernobyl,” tambahnya.

Pasukan Rusia berencana menggunakan apa yang disebut sebagai “bencana” untuk membenarkan konflik di Ukraina.

Baca Juga: Putin Tahan Pejabat Intelijen Rusia, Diyakini Gara-Gara Penyerangan ke Ukraina Tak Sesuai Rencana

Tetapi ada kekhawatiran bahwa tanpa pengetahuan yang tepat, pasukan Rusia dapat memicu kebocoran bahan kimia.

Saat ini, teknisi bekerja sepanjang waktu untuk memelihara PLTN itu di bawah todongan tentara Rusia.

Sejak sebelum Rusia melakukan penyerangan ke Ukraina, Barat telah memperingatkan mereka akan melakukan operasi Bendera Palsu.

Menurut intelijen Barat, operasi tersebut dilakukan demi menjadi pembenaran serangan ke Ukraina.



Sumber : Daily Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x