Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Menlu AS Yakin Ukraina Pasti Menang Perang, Tapi Khawatir Cara Brutal Rusia

Kompas.tv - 5 Maret 2022, 09:42 WIB
menlu-as-yakin-ukraina-pasti-menang-perang-tapi-khawatir-cara-brutal-rusia
Menlu AS, Antony Blinken meyakini Ukraina pasti menang perang atas Rusia, Jumat (4/3/2022). (Sumber: Olivier Douliery, Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

WASHINGHTON, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken merasa yakin Ukraina pasti menang perang lawan Rusia, Jumat (4/3/2022).

Blinken tak mengatakan berapa lama konflik ini akan berlangsung.

Meski begitu, ia menegaskan kekalahan Ukraina tak akan terjadi.

“Dengan berjalannya waktu, tentu saja. Saya tak bisa mengatakan berapa lama hal ini bisa berlangsung,” katanya dikutip dari BBC.

Baca Juga: IAEA: PLTN Zaporizhzhia di Ukraina Normal, Tidak Ada Sistem Keamanan dan Pengamanan yang Terganggu

“Tetapi ide Rusia untuk menundukkan 45 juta orang yang berjuang keras untuk masa depan dan kebebasan mereka, tidak melibatkan Rusia menyentuhkan ibu jarinya di Ukraina, itu memberitahu Anda banyak hal,” tambahnya.

Blinken memuji perlawanan luar biasa dari masyarakat Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia.

“Jika Moskow berniat mencoba menggulingkan pemerintah dan memasang rezim bonekanya sendiri, 45 juta orang Ukraina akan menolaknya dengan satu cara atau lainnya,” tuturnya dikutip dari BBC.

Blinken pun menegaskan jalannya perang tak sesuai dengan apa yang Presiden Rusia, Vladimir Putin rencanakan.

Meski begitu, Blinken sendiri menegaskan saat ini ia merasa khawatir eskalasi akan terus meningkat.

“Ini adalah sesuatu yang kami pedulikan dan fokuskan karena satu-satunya hal yang lebih buruk dari perdang yang tertahan di Ukraina, adalah perang yang meningkat lebih jauh dan melampauinya,” tuturnya.

Ia juga memperingatkan pasukan Rusia menggunakan metode yang semakin brutal terhadap warga sipil di Ukraina, dan akibatnya ada penderitaan manusia yang luar biasa.

“Kami melihat Rusia mengejar infrastruktur kritis yang menghalangi air Ukraina, menolak listrik mereka, menolak panas mereka,” ujarnya.

“Metode-metode itu sayangnya, secara tragis merupakan bagian dari pedoman Rusia di bawah Presiden Putin. Dan saya piker kita mungkin akan melihat lebih banyak dari itu.

Baca Juga: Jenderal Besar Rusia Tewas Ditembak Sniper Ukraina, Diyakini Pukulan Telak untuk Vladimir Putin

Perlawanan keras dari pasukan Rusia terus menghambat kemajuan Rusia di seluruh negeri pada hari kesembilan invasi.

Di selatan Ukraina, pasukan Rusia telah menduduki pantai Laut Hitam, dan Pelabuhan kota Mariupol tetap dikepung.

Tetapi Gubernur Mykolaiv mengatakan tentara Rusia telah diusir dari kita,

Sedangkan kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv saat ini masih dalam kondisi siaga.



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x