Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Dubes AS di PBB Tuding Rusia Hampir Sebabkan Bencana Nuklir di PLTN Zaporizhzhia Ukraina

Kompas.tv - 5 Maret 2022, 04:15 WIB
dubes-as-di-pbb-tuding-rusia-hampir-sebabkan-bencana-nuklir-di-pltn-zaporizhzhia-ukraina
Linda Thomas-Greenfield, Duta Besar AS mengecam serangan Rusia atas PLTN Zaporizhzhia, menyebut tindakan Rusia "sembrono" dan "berbahaya", seraya mengatakan tindakan pasukan Rusia semalam membuat PLTN terbesar itu mengalami risiko bencana besar yang mengancam keselamatan warga sipil di Rusia dan di seluruh Eropa. (Sumber: AP Photo/Richard Drew)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

NEW YORK, KOMPAS.TV - Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan dunia "hampir mengalami bencana nuklir semalam" setelah kebakaran di PLTN Zaporizhzhia yang dituding akibat tembakan senjata berat pasukan Rusia.

Greenfield menyebut tindakan Rusia "sembrono" dan "berbahaya", seraya mengatakan tindakan pasukan Rusia semalam membuat PLTN terbesar itu mengalami risiko bencana besar yang mengancam keselamatan warga sipil di Rusia dan seluruh Eropa.

Greenfield meminta Rusia menarik pasukannya dari PLTN tersebut untuk memastikan operator memiliki akses penuh ke lokasi dan dapat berkomunikasi dengan regulator, memastikan perubahan shift, dan stabilitas keselamatan serta keamanan pabrik.

“Listrik yang andal sangat penting untuk fasilitas nuklir, seperti juga generator diesel dan bahan bakar cadangan. Koridor transit yang aman harus dipertahankan,” katanya, seperti dilaporkan CNN, Jumat (5/3/2022).

“Rusia harus menghentikan penggunaan kekuatan lebih lanjut yang dapat membahayakan semua 15 reaktor yang dapat dioperasikan di seluruh Ukraina, atau (berhenti) mengganggu Ukraina menjaga keselamatan dan keamanan 37 fasilitas nuklirnya dan populasi di sekitarnya.”

Thomas-Greenfield memuji kemampuan operator Ukraina menjaga keenam reaktor dalam kondisi aman saat diserang dan melapor ke regulator nuklir mereka.

"Kami sangat prihatin operator Ukraina sekarang melakukan pekerjaan mereka di bawah tekanan ekstrem," tambahnya.

Amerika Serikat mendukung Direktur IAEA dalam upayanya untuk memastikan keselamatan nuklir dan mencegah bencana nuklir di Ukraina.

Baca Juga: Pasukan Rusia Menyerang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia, Zelensky Bilang Begini

Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi menunjuk pada peta pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia selama konferensi pers di Wina, Austria, pada 4 Maret. (Sumber: Joe Klamar/AFP/Getty Images)

Dia meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tidak mengirim pasukannya pada "misi bunuh diri" terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir.

“Fasilitas nuklir tidak bisa menjadi bagian dari konflik ini,” katanya. "Tuan Putin harus menghentikan kegilaan ini, dan dia harus menghentikannya sekarang," tambahnya.

Sementara itu Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa pembangkit nuklir beroperasi penuh dan tidak ada ancaman pelepasan bahan radioaktif.

Nebenzia bersikeras ada histeria yang dibuat-buat dan kebohongan tentang bagaimana pasukan Rusia menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.

Dia mengeklaim daerah itu diambil oleh tentara Rusia pada 28 Februari, sementara di daerah yang berdekatan dengan Zaporizhzhia, patroli Rusia disergap "kelompok sabotase" Ukraina.

Pabrik dan wilayah yang berdekatan sedang dijaga dan para ahli dibawa kesana untuk mengelola fasilitas tersebut, dan situasi serupa terjadi di Chernobyl, katanya.

Keamanan fasilitas nuklir Ukraina itu dijamin angkatan bersenjata Rusia dan operator Ukraina, tambahnya.

"Bersama dengan rakyat Belarusia dan Ukraina, kami hidup melewati tragedi Chernobyl, jadi kami lebih tertarik daripada kebanyakan orang untuk mempertahankan tingkat radiasi normal di seluruh wilayah Ukraina," katanya.

 



Sumber : CNN


BERITA LAINNYA



Close Ads x