Kompas TV internasional kompas dunia

Arkeolog Yordania dan Prancis Temukan Kuil Berusia 9.000 Tahun di Gurun Yordania

Kompas.tv - 23 Februari 2022, 12:17 WIB
arkeolog-yordania-dan-prancis-temukan-kuil-berusia-9-000-tahun-di-gurun-yordania
Dua batu berdiri berukir di situs Neolitik terpencil di gurun timur Yordania. Sebuah tim arkeolog Yordania dan Prancis hari Selasa, 22 Februari 2022, mengatakan mereka menemukan sebuah kuil berusia sekitar 9.000 tahun di sebuah situs Neolitik terpencil di gurun sebelah timur Yordania, berisi perangkap massal rusa atau gazelle liar. (Sumber: AP Photo/Jordan Tourism Ministry)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

AMMAN, KOMPAS.TV - Sebuah tim arkeolog Yordania dan Prancis hari Selasa, (22/2/2022) mengumumkan temuan sebuah kuil berusia sekitar 9.000 tahun di sebuah situs Neolitik terpencil di gurun sebelah timur Yordania, seperti dilansir Associated Press, Rabu, (23/2/2022)

Sebuah kumpulan bangunan ritual ditemukan di sebuah perkemahan Neolitik dekat bangunan besar yang dikenal sebagai "layang-layang gurun", atau perangkap massal yang diyakini dulu digunakan sebagai perangkap gazelle atau rusa liar untuk disembelih.

Perangkap semacam itu terdiri dari dua atau lebih dinding batu panjang yang menyatu menuju sebuah selungkup dan ditemukan tersebar di gurun-gurun di Timur Tengah.

"Situs ini unik, pertama karena kondisi pelestariannya," kata arkeolog Yordania Wael Abu-Azziza, salah satu direktur proyek. "Berusia 9.000 tahun dan semuanya hampir utuh."

Baca Juga: Perdana Menteri Yordania Positif Covid-19 saat Berkunjung ke Mesir

Dua batu berdiri berukir di situs Neolitik terpencil di gurun timur Yordania. Sebuah tim arkeolog Yordania dan Prancis hari Selasa, 22 Februari 2022, mengatakan mereka menemukan sebuah kuil berusia sekitar 9.000 tahun di sebuah situs Neolitik terpencil di gurun sebelah timur Yordania, berisi perangkap massal rusa atau gazelle liar. (Sumber: AP Photo/Jordan Tourism Ministry)

Di dalam kuil ada dua batu berdiri berukir yang memuat sosok antropomorfik, satu disertai dengan representasi "layang-layang gurun", lengkap dengan altar, perapian, kerang laut, dan model miniatur perangkap kijang.

Para peneliti mengatakan kuil itu “memberikan cahaya baru pada simbolisme, ekspresi artistik, serta budaya spiritual dari populasi Neolitik yang sampai sekarang tidak diketahui ini.”

Kedekatan situs dengan jebakan menunjukkan penduduknya adalah pemburu khusus dan perangkapnya adalah "pusat kehidupan budaya, ekonomi, dan bahkan simbolis mereka di zona marginal ini," kata pernyataan itu.

Tim tersebut termasuk para arkeolog dari Universitas Al Hussein Bin Talal Yordania dan French Institute of the Near East. Situs ini digali selama musim penggalian terakhir pada tahun 2021.



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x