Kompas TV internasional kompas dunia

Dubes Rusia untuk Indonesia Menyebut Rusia dan Ukraina Bersaudara, Perdamaian Sangat Berharga

Kompas.tv - 18 Februari 2022, 06:42 WIB
dubes-rusia-untuk-indonesia-menyebut-rusia-dan-ukraina-bersaudara-perdamaian-sangat-berharga
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva dalam konferensi pers Kedubes Rusia yang digelar dari Jakarta, Rabu (22/9/2021). (Sumber: ANTARA/Aria Cindyara.)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, menyatakan bahwa masyarakat Ukraina adalah saudara mereka. Ia menyebut tuduhan negara Barat bahwa Rusia akan menginvasi Ukraina merupakan realitas semu yang tidak sesuai kenyataan.

“Kami memiliki sejarah yang serupa dengan Ukraina, kami merupakan bagian dari negara yang sama selama ratusan tahun. Kami melewati tahun 2014-2015 di mana kami membantu jutaan pengungsi dari Ukraina dengan pekerjaan, dana, dan rumah. Ini bukan hanya sekadar perkataan bagi kami, ini adalah kehidupan orang-orang di negara tetangga kami dan kami memiliki tanggung jawab atas mereka,” ujar Vorobieva dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis (17/2/2022).

Baca Juga: Rusia Umumkan Penarikan Lebih Banyak Pasukan dari Perbatasan Ukraina Walau Barat Tidak Percaya

Di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara tersebut, Dubes Rusia mengatakan bahwa masyarakatnya melihat masyarakat Ukraina sebagai saudara. 

“Ayah saya pun berasal dari Ukraina, meskipun saya bukan orang Ukraina, jadi ini menunjukkan kedekatan (kedua masyarakat),” ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Dalam kesempatan tersebut, Vorobieva mengatakan bahwa negara-negara Barat telah memperingatkan akan kemungkinan terjadinya invasi Rusia terhadap Ukraina. Menurut Vorobieva, peringatan itu tidak sesuai dengan kenyataan. 

“Washington dan London lebih banyak berteriak-teriak soal dugaan niatan kami untuk menyerang Ukraina dan mereka membicarakan ini setiap hari. Media barat juga melakukan hal yang sama,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa hal tersebut menciptakan realitas semu yang tak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi serta membuat histeria di antara masyarakat.

Baca Juga: Pejabat AS: Rusia Tambah 7.000 Tentara Lagi di Dekat Perbatasan Ukraina

“Perdamaian sangatlah berharga dan tujuan kami satu-satunya adalah untuk menjaga perdamaian itu,” katanya.

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina  meningkat ketika Moskow menempatkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina. Langkah tersebut dikhawatirkan sebagai upaya Rusia untuk menginvasi Ukraina. Hal tersebut dibantah oleh Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menuntut adanya perubahan dalam pengaturan keamanan di Eropa, yang mencakup janji bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tak akan pernah mengakui Ukraina sebagai anggota. 

Selain itu Rusia menuntut bahwa rudal tak akan pernah dikerahkan ke dekat perbatasan Rusia, dan bahwa aliansi Barat tersebut akan mengurangi infrastruktur militer.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x