Kompas TV internasional kompas dunia

Kremlin Tuding Amerika Serikat Terlalu Lebay Tentang Dugaan Rencana Invasi Rusia ke Ukraina

Kompas.tv - 13 Februari 2022, 12:29 WIB
kremlin-tuding-amerika-serikat-terlalu-lebay-tentang-dugaan-rencana-invasi-rusia-ke-ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan acungan jempol. Kremlin hari Sabtu, 12 Februari 2022 mengecam "histeria" Amerika Serikat seputar konflik Ukraina tetapi mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Amerika Serikat Joe Biden sepakat untuk melanjutkan dialog, seperti dilaporkan Straits Times, Minggu, 13 Februari 2022. (Sumber: Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

MOSKOW, KOMPAS.TV - Kremlin hari Sabtu (12/2/2022) mengecam "histeria" Amerika Serikat seputar konflik Ukraina, tetapi mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Amerika Serikat Joe Biden sepakat untuk melanjutkan dialog, seperti dilaporkan Straits Times, Minggu (13/2/2022).

Berbicara setelah pembicaraan telepon terbaru antara Putin dan Biden, penasihat kebijakan luar negeri utama Kremlin Yury Ushakov mengatakan, "Histeria (Barat) telah mencapai puncaknya."

Ushakov mengatakan pihak Amerika Serikat meminta untuk mengatur pembicaraan telepon antara Biden dan Putin pada hari Sabtu, meskipun panggilan semacam itu awalnya direncanakan pada hari Senin.

Kedua pemimpin berbicara setelah Washington memperingatkan rencana invasi habis-habisan dapat terjadi "kapan saja".

Ushakov mengeluhkan tudingan Amerika Serikat, seraya mengatakan Amerika Serikat bahkan merilis "tanggal invasi Rusia", seraya mengungkapkan keheranannya, "Kami tidak mengerti informasi palsu tentang niat kami disampaikan ke media," katanya kepada wartawan.

Baca Juga: 30 Kapal Perang Armada Laut Hitam Rusia Mulai Latihan Tempur di Semenanjung Krimea

Biden bertelepon dengan Vladimir Putin dari Camp David, Sabtu, 12 Februari 2022. Barat akan menanggapi dengan tegas setiap invasi ke Ukraina, seraya menambahkan langkah seperti itu akan menghasilkan penderitaan yang meluas dan mengisolasi Moskow, dalam panggilan telepon selama satu jam hari Sabtu (12/2/2022) antara Joe Biden dan Vladimir Putin.  (Sumber: Straits Times)

Dia mengatakan Putin sekali lagi mengeluh bahwa Barat mempersenjatai Ukraina dan otoritas Kyiv "menyabotase" perjanjian damai yang ditengahi Barat untuk mengakhiri konflik selama bertahun-tahun di Ukraina timur.

Pada saat yang sama Ushakov menyebut pembicaraan telepon satu jam antara kedua pemimpin itu "seimbang dan (profesional) layaknya pembicaraan bisnis" dan menambahkan "presiden (Putin) sepakat untuk melanjutkan kontak di semua tingkatan".

Rusia menuntut jaminan keamanan yang mengikat dari Barat, mencakup janji untuk menarik pasukan NATO dari Eropa timur dan tidak menerima Ukraina ke dalam NATO.

Washington dengan tegas menolak tuntutan itu sambil menawarkan untuk membahas perjanjian perlucutan senjata Eropa yang baru dengan Moskow.

Ushakov mengatakan Moskow akan mempertimbangkan sudut pandang Biden saat bersiap untuk menanggapi proposal Washington dan NATO. "Pihak Rusia akan dengan hati-hati menganalisis kekhawatiran Biden." ujar Ushakov.




Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x