Kompas TV internasional kompas dunia

Inflasi Turki Tembus Level Tertinggi dalam 20 Tahun

Kompas.tv - 4 Februari 2022, 10:57 WIB
inflasi-turki-tembus-level-tertinggi-dalam-20-tahun
Inflasi Turki mencapai level tertinggi dalam 20 tahun terakhir, yaitu 11,1 persen pada Januari 2022. Data inflasi itu keluar tak lama setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mencopot kepala biro statistik Turki. (Sumber: Vladimir Smirnov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)
Penulis : Dina Karina | Editor : Edy A. Putra

ANKARA, KOMPAS.TV - Inflasi Turki secara tahunan berada di level tertinggi dalam 20 tahun atau sejak April 2002. Institut Statistik Turki menyatakan, inflasi meroket nyaris 48,7 persen pada Januari 2022, menjadi 11,1 persen dibanding Desember 2021.

Mengutip Nikkei Asia, Jumat (4/2/2022), Menteri Keuangan Turki Nureddin Nebati mengatakan, inflasi akan memuncak pada April tahun ini.

Sementara itu, nilai tukar Lira merosot 44 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Lantaran Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak untuk menaikkan suku bunga.

Erdogan berargumen bahwa menaikkan suku bunga sebenarnya memperburuk inflasi daripada mengendalikannya.

Dengan tingginya inflasi dan nilai uang yang anjlok, daya beli masyarakat Turki pun semakin terpuruk.

Baca Juga: Dalam Waktu Kurang dari Setahun, Erdogan Pecat 3 Gubernur Bank Sentral Turki

Beberapa hari sebelum data inflasi dirilis, Erdogan mengganti kepala badan statistik Turki. Sejak 2019, Erdogan juga sudah mengganti tiga gubernur bank sentral.

Ia tidak senang dengan kebijakan badan statistik yang merilis data inflasi tertinggi sejak partai yang menyokong Erdogan berkuasa 2 dekade lalu.

Erdogan telah menuai kritik karena seringnya merombak tim ekonomi. Pihak oposisi mengatakan pemerintah mencampur data inflasi dengan data resmi lainnya karena alasan politik.

Daily Sabah melaporkan, Bank Sentral Republik Turki (CBRT) pekan lalu menaikkan ramalan inflasi tahunan akhir tahun untuk tahun ini, dan tahun berikutnya.

CBRT juga mengatakan, tinjauan terhadap kebijakannya saat ini bertujuan untuk menyokong Lira.

Bank tersebut meramalkan inflasi sebesar 8,2 persen pada 2023, dan kembali ke angka target resmi yaitu 5 persen pada 2024.

Data yang dirilis CBRT menunjukkan, inflasi diperkirakan akan mendekati 50 persen pada Januari, sebelum mencapai puncak pada Mei, dan turun drastis pada kuartal ketiga tahun ini.

CBRT menaikkan perkiraan inflasi di sektor makanan pada akhir tahun menjadi 24,2 persen, dari sebelumnya sebesar 13,9 persen, sebelum turun menjadi 10 persen pada 2023.



Sumber : Nikkei Asia/Daily Sabah


BERITA LAINNYA



Close Ads x