Kompas TV internasional kompas dunia

Inggris Temukan Kasus Sangat Langka Penularan Flu Burung kepada Manusia

Kompas.tv - 7 Januari 2022, 04:35 WIB
inggris-temukan-kasus-sangat-langka-penularan-flu-burung-kepada-manusia
Petugas kesehatan membunuh dan membuang ribuan kalkun di sebuah peternakan di Denmark pada 6 Januari 2022. Pemerintah Inggris menemukan kasus sangat langka penularan flu burung dari unggas ke manusia di barat daya Inggris (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

LONDON, KOMPAS.TV - Para pejabat kesehatan di Inggris mengidentifikasi kasus langka flu burung pada seseorang, saat negara itu memerangi wabah virus terbesar yang pernah ada di antara burung.

Penularan flu burung dari unggas ke manusia sangat jarang dan sebelumnya hanya terjadi beberapa kali di Inggris, kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris UKHSA.

Individu yang terinfeksi, di barat daya Inggris, dikatakan dalam kondisi "baik" dan saat ini mengasingkan diri, tambahnya.

"Orang tersebut tertular infeksi dari kontak yang sangat dekat dan teratur dengan sejumlah besar burung yang terinfeksi, yang mereka simpan di dalam dan di sekitar rumah mereka dalam jangka waktu yang lama," kata UKHSA dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Straits Times, Jumat (7/1/2022).

"Semua kontak individu, termasuk mereka yang mengunjungi tempat itu, telah dilacak dan tidak ada bukti penyebaran infeksi ke orang lain."

Baca Juga: Ribuan Burung Bangau Mati akibat Flu Burung, 500 Ribu Ayam Dibunuh agar Wabah tak Meluas

Ilustrasi peternakan ayam. Pemerintah Inggris menemukan kasus sangat langka penularan flu burung dari unggas ke manusia di barat daya Inggris, seperti dilansir Straits Times, 7 Januari 2022. (Sumber: Kompas.com)

Badan tersebut mencatat risiko kepada masyarakat luas dari flu burung tetap "sangat rendah" tetapi memperingatkan orang untuk tidak menyentuh unggas yang sakit atau mati.

Inggris memusnahkan sekitar setengah juta unggas pada tahun 2021 karena bergulat dengan apa yang disebut Menteri Lingkungan George Eustice sebagai wabah flu burung "terbesar yang pernah ada" di negara itu.

Bersamaan dengan pemusnahan, pemerintah Inggris meluncurkan aturan baru pada bulan Desember yang mewajibkan pemelihara untuk memastikan semua burung yang ditangkap berada di dalam ruangan dan mengikuti langkah-langkah biosekuriti yang ketat untuk mencoba membendung penyebaran virus.

Namun, para pejabat kesehatan menyuarakan keprihatinan burung liar yang bermigrasi dari daratan Eropa selama bulan-bulan musim dingin mungkin membawa penyakit tersebut.

Angsa, bebek, dan soang termasuk di antara spesies burung liar yang diketahui terkena dampak, sementara sejumlah burung pemangsa juga dipastikan mati.

 



Sumber : Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x