Kompas TV internasional kompas dunia

Foto Pembantaian Warga Desa oleh Tentara Myanmar Beredar, Junta Militer Panen Kecaman

Kompas.tv - 27 Desember 2021, 19:02 WIB
foto-pembantaian-warga-desa-oleh-tentara-myanmar-beredar-junta-militer-panen-kecaman
Lokasi pembantaian dan pembakaran warga desa di dekat Mo So, negara bagian Kayah, Myanmar pada Jumat (24/12/2021). (Sumber: KNDF via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

LOIKAW, KOMPAS.TV - Foto-foto pasca-pembantaian dan pembakaran warga desa oleh tentara Myanmar beredar di media sosial negara itu. Pembantaian ini dilaporkan memakan korban jiwa lebih dari 30 orang, di antaranya perempuan dan anak-anak.

Militer Myanmar mencegat rombongan kendaraan di dekat desa Mo So, negara bagian Kayah dan membunuh para penumpang. Militer mengklaim mereka menunjukkan gerak-gerik “mencurigakan”.

Rombongan warga yang sedianya hendak menuju posko pengungsian itu ditembaki tentara, Jumat (24/12/2021) atau sehari sebelum Natal. Kendaraan serta jasad mereka kemudian dibakar.

Akhir pekan lalu, foto jasad korban beredar di media sosial Myanmar. Foto-foto itu menunjukkan lebih dari 30 mayat hangus terbakar di dalam tiga kendaraan yang juga hangus. Warganet pun dilaporkan mengecam kebengisan militer Myanmar.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Bantai dan Bakar Jasad 30 Orang, Beberapa di Antaranya Anak-Anak

Menurut kesaksian seorang warga desa, rombongan itu adalah pengungsi yang menghindari konflik bersenjata antara militer dan pemberontak di dekat desa Koi Ngan, tetangga desa Mo So.

Warga desa ini enggan identitasnya dibuka karena khawatir dengan militer. Ia meyakini bahwa sebagian korban adalah warga desa Mo So, bukan milisi pemberontak sebagaimana tuduhan junta.

“Jasad-jasad itu diikat dengan tali sebelum dibakar,” kata saksi mata tersebut kepada Associated Press.

Pihak junta militer sendiri belum mengomentari insiden penambakan dan pembakaran itu. Namun, media pemerintah Myanmar Alin mengklaim rombongan itu menyerang aparat sebelum dipaksa berhenti.

Surat kabar tersebut mengklaim rombongan itu berisi anggota baru gerilyawan yang akan menjalani latihan.

Insiden pembantaian di dekat desa Mo So ini membuat junta militer Myanmar dikecam banyak pihak. Kedutaan Besar Amerika Serikat mengaku kaget dengan “serangan barbar di negara bagian Kayah yang membunuh sedikitnya 35 sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.”

Sementara itu, organisasi kemanusiaan Save the Children menyebut dua stafnya menghilang usai terjebak dalam pembantaian.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Dituduh Bunuh 13 Warga Desa, Jasadnya Dibakar


 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x