Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Larang Perempuan Pergi Jauh Tanpa Kerabat Pria dan Setel Musik di Mobil

Kompas.tv - 27 Desember 2021, 09:11 WIB
taliban-larang-perempuan-pergi-jauh-tanpa-kerabat-pria-dan-setel-musik-di-mobil
Sejumlah anggota pasukan Taliban tengah berpose dengan bendera Taliban di kediaman gubernur di provinsi Ghazni di tenggara Afghanistan, Minggu (15/8/2021). (Sumber: AP Photo/Gulabuddin Amiri, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

KABUL, KOMPAS.TV - Taliban mengeluarkan peraturan yang tak memperbolehkan perempuan Afghanistan bepergian jauh tanpa kerabat pria.

Selain itu, mereka juga melarang membunyikan musik di mobil.

Taliban menegaskan perempuan tak boleh bepergian lebih dari 72km sendirian.

Ia harus ditemani keluarganya atau kerabat pria.

Baca Juga: Fatal! Laboratorium di Australia Salah Berikan Hasil Negatif Covid-19 ke 400 Orang, Ternyata Positif

Hal itu diungkapkan Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan Taliban.

“Perempuan yang ingin berpergian kecuali dengan jarak dekat tak boleh ditawarkan transportasi jika mereka sendirian,” bunyi pernyataan mereka dikutip dari Daily Star, Minggu (26/12/2021).

Pada pernyataan tersebut membunyikan musik di dalam mobil juga dilarang.

Selain itu bantuan kepada siapa pun yang melakukan perjalanan lebih jauh harus ditawarkan hanya kepada mereka yang mengenakan jilbab.

Pernyataan itu hanya muncul beberapa pekan setelah kementerian tersebut melarang saluran TV menayangkan drama dan opera sabun yang menampilkan aktris perempuan.

Mereka juga memaksa jurnalis TV perempuan untuk mengenakan jilbab saat menyajikan berita.

Peraturan tersebut pun dikecam oleh Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM).

“Peraturan terbaru ini pada dasarnya bergerak lebih jauh ke arah menjadikan perempuan tahanan,” kata Direktur Ham Perempuan, Heather Barr.

Baca Juga: Pengakuan Mantan Presiden Afghanistan, Taliban ke Kabul Bukan untuk Menguasai Tapi Diundang Olehnya

“Itu menutup kesempatan mereka untuk bergerak bebas, bepergian ke kota lain, melakukan bisnis, atau melarikan diri saat menghadapi kekerasan di rumah,” ujarnya.

Sejak mengambil alih kekuasan di Afghanistan pada Agustus lalu, Taliban kembali memberikan peraturan yang ketat terhadap perempuan dan anak perempuan.

Meski menjanjikan hak bagi perempuan untuk bersekolah dan bekerja, hal itu belum terealisasi sepenuhnya.

Memang di beberapa provinsi, otoritas Taliban berusaha membuka sekolah lagi, tetapi banyak perempuan yang masih belum bisa kembali bersekolah.



Sumber : Daily Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x