Kompas TV internasional kompas dunia

Dunia akan Tetap Memanas 2,4 Derajat Celsius, bahkan setelah Janji Baru Negara-Negara di COP26

Kompas.tv - 10 November 2021, 07:05 WIB
dunia-akan-tetap-memanas-2-4-derajat-celsius-bahkan-setelah-janji-baru-negara-negara-di-cop26
Ilustrasi badai tropis yang dapat makin sering terjadi akibat perubahan iklim. Dalam "skenario optimis" di mana tujuan jangka panjang beberapa negara untuk berhenti meningkatkan gas rumah kaca di atmosfer - "nol emisi" - pada tahun 2050 atau lebih cepat bisa diterapkan, pemanasan dapat dibatasi hingga 1,8 derajat Celsius abad ini, tambah analisa CAT. (Sumber: phys.org)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

GLASGOW, KOMPAS.TV - Janji dan komitmen berbagai negara di KTT Iklim PBB COP26 untuk mengatasi perubahan iklim dekade ini masih akan menyebabkan kenaikan suhu bumi sekitar 2,4 derajat Celsius di akhir abad ini, yang masih jauh di atas tingkat aman, kata prediksi para analis seperti dilansir Straits Times, Rabu (10/11/2021).

Climate Action Tracker CAT mengatakan pada Selasa (9/11/2021), janji-janji oleh berbagai negara yang menghadiri KTT Iklim PBB di Glasgow untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 masih akan memungkinkan Bumi untuk memanas jauh melampaui target PBB pada tahun 2100.

"Bahkan dengan semua janji baru di Glasgow untuk tahun 2030, kita akan memancarkan sekitar dua kali lebih banyak (pemanasan global) pada tahun 2030 seperti yang dipersyaratkan untuk 1,5 derajat Celsius," katanya, mengacu pada tujuan aspirasional untuk peningkatan suhu bumi sejak tingkat pra-industri yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2015.

"Oleh karena itu, semua pemerintah perlu mempertimbangkan kembali target mereka," tambah koalisi penelitian.

Dalam "skenario optimis" di mana tujuan jangka panjang beberapa negara untuk berhenti meningkatkan gas rumah kaca di atmosfer - "nol emisi" - pada tahun 2050 atau lebih cepat diterapkan, pemanasan dapat dibatasi hingga 1,8 derajat Celsius abad ini, tambah analisa CAT.

Perkiraan itu menggemakan analisis yang diterbitkan pekan lalu oleh Badan Energi Internasional.

Baca Juga: Negaranya Makin Tenggelam Akibat Perubahan Iklim, Menlu Tuvalu Pidato di Pantai Untuk KTT Iklim PBB

Seorang anggota delegasi melihat monitor pemantauan suhu permukaan bumi pada KTT Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia. (Sumber: Straits Times)

Namun, CAT memperingatkan agar tidak berasumsi bahwa janji jangka panjang akan dipenuhi, karena sebagian besar negara belum menerapkan kebijakan atau undang-undang jangka pendek yang diperlukan untuk tujuan tersebut.

"Sangat baik bagi para pemimpin untuk mengklaim mereka memiliki target emisi nol, tetapi jika mereka tidak memiliki rencana tentang bagaimana mencapainya, dan target 2030 mereka serendah negara lain, maka terus terang, 'emisi nol' ini ' hanyalah target lip service untuk aksi iklim yang nyata," kata Bill Hare, chief executive officer dari Climate Analytics, salah satu organisasi di belakang CAT.

Di bawah "bisnis seperti biasa", tanpa janji baru, dunia akan memanas sebesar 2,7 derajat celcius abad ini, kata CAT.

Semua skenario akan menembus batas kenaikan suhu bumi sebesar 1,5 derajat celcius, yang harus dipenuhi dunia untuk mencegah dampak perubahan iklim paling merusak Bumi.

Untuk menjaga itu, para ilmuwan mengatakan, emisi gas rumah kaca global, sebagian besar karbon dioksida dari pembakaran batu bara, minyak dan gas, harus turun 45 persen pada 2030 dari tingkat 2010 dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.

Greenpeace mengatakan analisis itu "menghancurkan" dan meminta negara-negara untuk sepakat memperbarui target 2030 mereka setiap tahun sampai kesenjangan antara janji mereka dan target 1,5 derajat Celsius terpenuhi.

Sekitar 90 persen emisi global sekarang tercakup oleh target nol bersih, tetapi "sebagian besar" rencana iklim negara untuk dekade berikutnya tidak konsisten dengan target nol bersih jangka panjang, kata CAT.



Sumber : Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x