Kompas TV internasional kompas dunia

Diagnosis Pasien dengan Sakit Homoseksual , Rumah Sakit di Spanyol Dituntut Minta Maaf

Kompas.tv - 9 Oktober 2021, 23:10 WIB
diagnosis-pasien-dengan-sakit-homoseksual-rumah-sakit-di-spanyol-dituntut-minta-maaf
Bendera pelangi simbol dari LGBT. (Sumber: AP Photo/Emrah Gurel)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

MURCIA, KOMPAS.TV - Kelompok LGBT dan pihak keluarga seorang wanita gay atau lesbian di Murcia, Spanyol mendesak rumah sakit dan otoritas kesehatan untuk meminta maaf. Pasalnya, wanita itu didiagnosis “sakit homoseksual” saat memeriksakan diri di rumah sakit setempat di Murcia.

Sebagaimana dilaporkan El Diario, wanita itu memeriksakan diri ke seorang ginekolog di Rumah Sakit Reina Sofia pada Senin (4/10/2021) lalu. 

Ginekolog itu dilaporkan menanyai pasien apakah orientasi seksualnya boleh dimasukkan ke laporan medis. Pasien menyetujuinya karena mengira tujuan dokter murni untuk keperluan diagnosis atau medis.

“Awalnya, saya menyangka itu hal yang lucu, tetapi ternyata tidak,” kata pasien kepada El Diario.

Baca Juga: Taliban Berkuasa, Kaum LGBT Afghanistan Ketakutan akan Diburu

Pasalnya, setelah diperiksa, wanita itu diberi berkas keterangan yang memuat kata-kata sebagai berikut: “Penyakit saat ini: homoseksual.”

Pihak keluarga perempuan tersebut kemudian didukung oleh komunitas LGBT setempat, Galactyco. Kelompok ini mengirim komplain kepada pemerintah Murcia, otoritas kesehatan, serta rumah sakit tempat ginekolog itu bekerja.

Galactyco menyebut pihaknya menuntut penjelasan dan permintaan maaf. Mereka menuding otoritas kesehatan telah melanggar hak pasien. 

Selain itu, kelompok ini juga menyebut bahwa LGBT masih sering didiskriminasi saat mengakses layanan kesehatan di Spanyol.

“Asosiasi kami telah mendapat laporan tak terhitung tentang perawatan yang merendahkan karena orientasi seksual. Kami menganggapnya mengkhawatirkan, tidak bisa diterima, dan tidak bisa ditoleransi,” kata pernyataan kelompok tersebut.

Otoritas kesehatan setempat belum mengirimkan tanggapan resmi. Namun, seorang juru bicara menyebut kesalahan telah terjadi dan pihaknya akan memohon maaf.

Homoseksualitas sendiri bukanlah penyakit mental. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencoret homoseksualitas dari daftar penyakit mental pada 1990.

Baca Juga: Bangladesh Jatuhkan Hukuman Mati 6 Teroris Kelompok Ansar Al-Islam yang Bacok Mati Aktivis LGBTQ+

 



Sumber : El Diario


BERITA LAINNYA



Close Ads x