Kompas TV internasional kompas dunia

Berselisih Pelat Nomor, Kosovo dan Serbia Gunakan Stiker untuk Tutupi Lambang Negara Tetangga

Kompas.tv - 4 Oktober 2021, 21:51 WIB
berselisih-pelat-nomor-kosovo-dan-serbia-gunakan-stiker-untuk-tutupi-lambang-negara-tetangga
Pasukan polisi Kosovo berpatroli di dekat perbatasan Kosovo-Serbia, Jumat (24/9/2021). (Sumber: Visar Kryeziu/Associated Press)

PRISTINA, KOMPAS.TV - Perselisihan Kosovo dan Serbia tentang pelat nomor kendaraan memasuki babak baru. Pada Senin (4/10/2021), dua negara itu menyatakan bahwa mereka akan menggunakan stiker untuk menutupi lambang negara di pelat nomor dari masing-masing wilayah.

Sebelumnya, Kosovo mencopot pelat nomor kendaraan Serbia yang masuk ke wilayah mereka, kemudian menggantinya dengan pelat nomor sementara selama kendaraan itu beroperasi di wilayah Kosovo. Hal yang sama berlaku bagi kendaraan Kosovo yang masuk ke Serbia.

Penggunaan stiker ini merupakan langkah awal untuk meredakan tensi antara dua negara bertetangga tersebut.

Perselisihan pelat nomor sendiri merupakan simbol dari ketegangan kedua negara terkait pengakuan kedaulatan. Serbia mencopot pelat nomor Kosovo karena tidak mengakui negara yang merdeka pada 2008 tersebut.

Baca Juga: Kosovo dan Serbia Berselisih gara-gara Plat Nomor, Uni Eropa Desak Normalisasi Hubungan

Untuk mengatasi ketegangan ini, Uni Eropa mendesak dan hendak memfasilitasi kedua negara membentuk komisi bilateral khusus.

Pekan lalu, melalui mediasi Uni Eropa, perwakilan Kosovo dan Serbia setuju mengambil langkah untuk meredakan konflik, salah satunya adalah penggunaan stiker.

Kebijakan Kosovo melarang pelat nomor Serbia menyebabkan ketegangan di perbatasan. Etnis Serb di Kosovo dilaporkan memblokade perbatasan gara-gara masalah ini.

Kosovo pun mengirim pasukan polisi khusus untuk memastikan kebijakan pelat nomornya dipatuhi.

Setelah mediasi yang difasilitasi Uni Eropa, Kosovo dilaporkan telah menarik pasukan khususnya dari perbatasan.

Menanggapi kebijakan kedua negara, sopir truk yang rutin melewati perbatasan menilai konflik pelat nomor ini cukup absurd. Demikian juga dengan solusi awal yang dicapai.

“Saya tidak tahu mengapa ini terjadi. Mengapa kita harus mempersulit hidup dengan stiker-stiker ini? Saya tidak mengerti situasi ini, tetapi saya sekadar menjalankan peraturan,” kata sopir truk asal Serbia, Branko Todorovic kepada Associated Press.

“Saya lebih memilih tidak ada peraturan dan tidak ada perbatasan. Namun sejauh ini, semuanya baik-baik saja dan berjalan lancar,” timpal sopir truk yang lain, Predrag Zbucnovic.

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 17 Februari 2008. Kemerdekaan negara ini didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat.

Sebaliknya, Serbia tak mengakui kemerdekaan Kosovo. Begitu pula dengan sekutunya, Rusia dan China.

Uni Eropa sendiri telah memfasilitasi normalisasi hubungan antara Serbia dan Kosovo sejak 2011. Mediasi di antara keduanya telah menghasilkan lebih dari 30 perjanjian, tetapi kebanyakan tak begitu dipatuhi atau tidak dipatuhi sama sekali.

Baca Juga: Turki Menentang Keinginan Kosovo Tempatkan Kedutaan Besar untuk Israel di Yerusalem,


 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x