Kompas TV internasional kompas dunia

Pendukung Taliban Ledek AS, Inggris dan NATO dengan Arak-arakan Peti Mati

Kompas.tv - 2 September 2021, 12:50 WIB
pendukung-taliban-ledek-as-inggris-dan-nato-dengan-arak-arakan-peti-mati
Pendukung Taliban merayakan upacara penguburan palsu untuk meledek kepergian AS, Inggris dan NATO dari Afghanistan. (Sumber: Daily Star)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

KABUL, KOMPAS.TV - Pendukung Taliban meledek kepergian Amerika Serikat (AS), Inggris dan NATO dan merayakannya dengan sebuah penguburan palsu.

Pada perayaan tersebut para pendukung Taliban mengarak peti mati yang ditutupi dengan bendera AS, Inggris dan anggota NATO.

Rekaman terhadap perayaan tersebut tersebar ke seluruh media sosial.

Penguburan palsu tersebut terjadi di Kota Khost, Afghanistan, Selasa (31/8/2021).

Baca Juga: Dikepung Taliban, Pasukan Anti-Taliban Bersumpah Pertahankan Panjshir hingga Tetes Darah Terakhir

Dikutip dari Daily Star, pada rekaman itu terlihat peti mati di arak di sebuah jalanan yang penuh orang.

Beberapa orang terlihat memperhatikan dengan diam dan lainnya bernyanyi dengan keras.

Selain itu, sejumlah pendukung Taliban juga mengibarkan bendera kelompok bersenjata yang telah mengambil alih Afghanistan itu.

Dalam rekaman tersebut tak terlihat adanya perempuan yang ikut merayakannya.

“31 Agustus menjadi Hari Kemenderkaan resmi kami,” ujar Pejabat Taliban, Qari Saeed Khosti kepada TV lokal Zhman TV.

“Pada hari ini pasukan pendudukan Amerika dan NATO telah lari dari negara ini,” ucapnya.

Pasukan AS dipastikan meninggalkan Afghanistan pada 31 Agustus, sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh Presiden AS, Joe Biden.

Pada Juli lalu, Biden mengeluarkan pernyataan bahwa seluruh pasukan militer AS akan meninggalkan Afghanistan pada akhir Agustus.

Baca Juga: Taliban Gelar Parade Kemenangan Pakai Senjata Tempur Milik AS

Hal itu sekaligus menandai berakhirnya keberadaan negara adi daya itu di Afghanistan yang sudah berlangsung selama 20 tahun.

Keputusan Biden itu pun menimbulkan kritikan, karena setelahnya Taliban langsung bergerak untuk menguasai Afghanistan.

Setelah menduduki sejumlah kota besar, Taliban akhirnya menduduki Kabul pada Senin (15/8/2021).

Perebutan Kabul itu berujung pada kaburnya Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani ke luar negeri, yang kemudian dikonfirmasikan berada di Uni Emirates Arab (UEA).




Sumber : Daily Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x