Kompas TV internasional kompas dunia

Kepergian AS dari Afghanistan Disamakan Seperti Perang Vietnam, Blinken Ngamuk

Kompas.tv - 16 Agustus 2021, 08:28 WIB
kepergian-as-dari-afghanistan-disamakan-seperti-perang-vietnam-blinken-ngamuk
Helikopter Chinook tampak mendarat di kompleks Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kabul, Afghanistan, Minggu (15/8/2021). (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken marah setelah kepergian AS dari Afghanistan disamakan seperti di perang Vietnam.

Evakuasi dilakukan oleh AS terhadap pejabat dan pegawai Kedutaan Besarnya di Afghanistan, jelang pendudukan Kabul oleh Taliban.

AS menggunakan helikopter untuk menjalankan evakuasi tersebut.

Tak lama kemudian beredar foto yang menyamakan keadaan evakuasi di Afghanistan sama seperti ketika evakuasi harus dilakukan AS di Vietnam saat Perang Vietnam.

Baca Juga: Taliban Kembali Berkuasa di Afghanistan, Siapa Pemimpinnya dan Bagaimana Struktur Mereka Bekerja?

Perang Vietnam sendiri merupakan peristiwa yang memilukan untuk AS karena mereka mengalami kekalahan di sana dan kehilangan 58.220 anggota militernya yang tewas, serta sekitar 1.626 hilang.

Namun, Blinken mengungkapkan hasil yang mereka dapat di Afghanisan berbeda dengan di Vietnam.

“Ingat ini bukan Saigon,” kata Blinken kepada CNN dikutip dari Al-Jazeera, mengigatkan kejatuhan Saigon pada akhir perang Vietnam 1975, Minggu (15/8/2021).

“Kami datang ke Afghanistan 20 tahun lalu dengan satu misi, dan misi itu adalah berhadapan dengan pihak yang menyerang kami pada 9/11, dan kami menyelesaikan misi tersebut,” tambahnya.

Baca Juga: Dramatis, AS Evakuasi Staf Kedutaan di Kabul Afghanistan Menggunakan Helikopter

Presiden AS Joe Biden sebelumnya memutuskan pengunduran pasukan AS dari Afghanistan setelah 20 tahun berada di sana.

Keputusan tersebut kemudian diikuti oleh sekutu AS, yang ikut mengundurkan pasukannya.

Hal itu rupanya membuat Taliban langsung bergerak untuk kembali berkuasa di Afghanistan.

Akhirnya usaha mereka membuahkan hasil pada Minggu, setelah Kabul jatuh ke tangan Taliban dan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani kabur ke luar negeri.



Sumber : Al-Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x