Kompas TV internasional kompas dunia

Muhyiddin Yassin Akhirnya Akan Mundur sebagai Perdana Menteri Malaysia Besok

Kompas.tv - 15 Agustus 2021, 14:44 WIB
muhyiddin-yassin-akhirnya-akan-mundur-sebagai-perdana-menteri-malaysia-besok
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mempertahankan kebijakan pemerintahannya dalam menangani pandemi dalam sesi di depan anggota parlemen Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/7/2021). (Sumber: CNA)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin dikabarkan bakal mundur dari posisinya sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Ia dikabarkan bakal mengirimkan surat pengunduran dirinya ke Raja Malaysia, Sultan Abudllah Ahmad Shah, Senin (16/8/2021).

Keputusannya untuk mundur keluar tak lama setelah tawaran kesepakatan untuk mendapat dukungan bipartisan dalam mosi tak percaya nyaris tak mendapat perhatian dan ditolak oleh oposisi.

Menteri dari Departemen Perdana Menteri (Fungsi Khusus), Redzuan Yusof mengatakan Perdana Menteri mengumumkan keputusannya ketika bertemu anggota parlemen dari Parti Pribumi Bersatu Malaysia di Kuala Lumpur, Minggu (15/8/2021).

Baca Juga: Ekstrimis Anti-Vaksin Covid-19 Tempelkan Silet di Poster Propaganda, Lukai Staf Kesehatan

“Kami baru saja bertemu. Besok akan ada rapat kabinet spesial. Setelah itu kami akan menuju Istana Negara untuk memasukkan surat pengunduran dirinya,” ujar Yusof dikutip dari The Strait Times.

“Kini tergantung raja bagaimana menggunakan kebijakannya untuk membuat keputusan,” sambungnya.

Ia pun mengatakan pihaknya akan tunduk pada konstitusi, dan menyerahkan kepada raja untuk memastikan bangsa memiliki kepemimpinan yang memprioritaskan rakyat.

Pejabat Bersatu mengonfirmasikan bahwa Muhyiddin, yang merupakan presiden mereka bersiap untuk mundur.

Namun, mereka akan memberikan sejumlah saran kepada Raja saat melakukan audiensi.

“Muhyiddin akan menawarkan sejumlah opsi termasuk mengundurkan diri, membubarkan parlemen, atau pemerintahan minoritas,” ujar salah satu pejabat.

Namun, pemilihan harus diadakan dalam waktu 60 hari jika Parlemen dibubarkan, dan Malaysia berada dalam pergolakan gelombang Covid-19 yang paling mematikan.

Selain itu, jika Muhyiddin mundur, Wakilnya, Ismail Sabri Yaakob, akan diusulkan sebagai perdana menteri sementara sampai Raja menetapkan pemimpin politik mana yang dapat memimpin mayoritas parlemen.

Permintaan Muhyiddin untuk mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia terus menggema beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Jalalabad Jatuh ke Tangan Taliban Tanpa Perlawanan, Kabul Kian Terkepung

Ia mulai disorot setelah memberlakukan penangguhan parlemen di bawah Darurat Negara karena Covid-19 pada Januari lalu.

Namun, para pengkritik mengungkapkan ia menggunakannya untuk menghindari pemilihan parlemen yang akan menunjukkan ia telah kehilangan dukungan.

Selain itu juga pengumuman dihentikannya Undang-Undang Darurat tanpa persetujuan kerajaan membuat tuntutannya untuk mundur kian deras.

Menurut mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, Muhyiddin telah membohongi parlemen dan harus secepatnya mundur.



Sumber : The Strait Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x