Kompas TV internasional kompas dunia

WHO Resmi Nyatakan China Bebas dari Malaria

Kompas.tv - 30 Juni 2021, 21:05 WIB
who-resmi-nyatakan-china-bebas-dari-malaria
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berpidato dalam Majelis Kesehatan Dunia ke-74 di Jenewa, Swiss, pada 24 Mei 2021. (Sumber: Xinhua/WHO/Christopher Black)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

JENEWA, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia WHO resmi memberikan sertifikat bebas malaria kepada China pada Rabu (30/06/2021). Hal itu sebagai bentuk ucapan selamat atas kesuksesan negara itu mengeliminasi penyakit tersebut setelah 70 tahun berjuang memerangi malaria.

Dari 30 juta kasus malaria pada 1940-an, China turunkan angka itu selama puluhan tahun, hingga akhirnya mencapai nol kasus dalam empat tahun terakhir.

"Hari ini kami mengucapkan selamat kepada rakyat China yang telah membebaskan negaranya dari malaria," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti diberitakan Xinhua, Rabu (30/06/2021)

"Kesuksesan mereka diraih dengan perjuangan berat dan hanya terjadi setelah puluhan tahun melakukan aksi berkelanjutan dan tertarget," imbuhnya.

Upaya China memerangi malaria dimulai pada 1950-an, ketika penyakit itu merajalela di wilayah selatan negara tersebut, tak jauh dari pusat penyebaran lainnya di wilayah daratan Asia Tenggara.

Sebuah program penelitian bertajuk "523 Project" yang diluncurkan pada 1967 memungkinkan peraih Penghargaan Nobel asal China, Tu Youyou, menemukan artemisinin, salah satu obat antimalaria paling efektif saat ini, menurut WHO.

Baca Juga: Datang ke India Pria Ini Kena Covid-19, DB, Malaria, dan Digigit Kobra, Begini Kondisinya

Gedung markas Organisasi Kesehatan Dunia WHO di Jenewa Swiss (Sumber: Xinhua/Chen Junxia)

Dalam dua dekade terakhir, China menggenjot upayanya dan menekan jumlah kasus era 1990-an dari 117.000 menjadi 5.000 dalam basis tahunan dengan menyediakan pelatihan staf, perlengkapan laboratorium, obat-obatan antimalaria, dan berbagai metode baru untuk mengendalikan perkembangbiakan nyamuk.

Strategi "1-3-7", yang berarti satu hari untuk melaporkan sebuah kasus, tiga hari untuk mengonfirmasi sebuah kasus, dan tujuh hari untuk mencegah penyebaran lebih lanjut penyakit itu, juga menjadi kunci sukses.

Saat ini strategi itu masih digunakan untuk para pelancong yang datang dari negara-negara yang terinfeksi malaria.

Tidak ada kasus malaria yang dilaporkan di China selama empat tahun terakhir, mengonfirmasi status bebas malaria yang diberikan WHO.

"Selama puluhan tahun, kemampuan China untuk berpikir di luar kebiasaan membantu negara itu dalam merespons malaria, dan juga membawa efek berantai yang signifikan secara global," kata Pedro Alonso, Direktur Program Malaria Global WHO.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x