Kompas TV internasional kompas dunia

Tim Peneliti Israel Temukan Penyebab Utama Penyakit Parkinson

Kompas.tv - 1 Juni 2021, 03:45 WIB
tim-peneliti-israel-temukan-penyebab-utama-penyakit-parkinson
Sebuah penelitian baru di Israel mengungkap penyebab utama penyakit degeneratif, termasuk Parkinson, demikian diumumkan Universitas Ben Gurion (Ben Gurion University/BGU) pada Minggu (30/05/2021) seperti dilansir Xinhua, Senin, (01/06/2021) (Sumber: Getty Images)
Penulis : Edwin Shri Bimo

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Sebuah penelitian baru di Israel mengungkap penyebab utama penyakit degeneratif, termasuk Parkinson, demikian diumumkan Universitas Ben Gurion (Ben Gurion University/BGU) pada Minggu (30/05/2021) seperti dilansir Xinhua, Senin, (01/06/2021). 

Selama proses penuaan, protein di dalam tubuh kehilangan strukturnya yang tepat dan membentuk agregat-agregat yang menyebabkan penyakit tersebut. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Communications, tim peneliti BGU menemukan sistem pengendali kualitas protein tubuh melakukan penyusunan ulang selama bertahun-tahun.

Sistem pengendali kualitas spesifik protein otak berubah seiring bertambahnya usia dan kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan struktur protein yang tepat, dan oleh karena itu, tidak dapat lagi menghindari penyakit.

Baca Juga: Punya Riwayat Parkinson dan Selalu Batuk Saat Minum Air? Begini Solusinya

Penelitian tersebut menemukan bahwa sistem pengendali kualitas esensial, yang terdapat di semua sel jaringan tubuh, tidak berfungsi dengan cara yang sama di semua sel, tetapi menyesuaikan diri berdasarkan jumlah dan interaksi protein dalam setiap jaringan.

Perubahan dalam sistem pengendali itu di usia tua menghilangkan kecocokan spesifiknya dengan jaringan, dan karenanya tidak dapat lagi menghindari kerusakan destruktif.

"Temuan ini dapat mengarah pada pengembangan obat-obatan yang akan mempertahankan kemampuan untuk mengontrol kualitas protein di usia tua, sehingga memperlambat perkembangan penyakit degeneratif," pungkas para peneliti.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x