Kompas TV internasional kompas dunia

Demonstran Wanita yang Ditembak oleh Polisi Myanmar di Kepala Akhirnya Meninggal

Kompas.tv - 20 Februari 2021, 10:29 WIB
demonstran-wanita-yang-ditembak-oleh-polisi-myanmar-di-kepala-akhirnya-meninggal
Mya Thwe Thwe Khien, demonstran yang tertembak di kepala pada demonstrasi kudeta Myanmar akhirnya meninggal. (Sumber: Channel News Asia)
Penulis : Haryo Jati

NAYPYIDAW, KOMPAS.TV - Seorang demonstran wanita yang ditembak oleh polisi Myanmar saat demonstrasi kudeta Myanmar akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.

Demonstran bernama Mya Thwe Thwe Khine, yang baru berusia 20 tahun itu meninggal, Jumat (19/2/2021).

Khine tertembak di kepala dengan peluru tajam pada demonstrasi kudeta Myanmar di Naypyidaw, 9 Februari lalu. Sejak itu, dia harus menggunakan alat bantu kehidupan.

Baca Juga: Ritual Santet dan Kutukan Mulai Digunakan Pengunjuk Rasa Anti Militer Myanmar di Kota Kuno Bagan

“Saya merasa sedih dan tak mampu berkata apa-apa,” ujar saudara Thwe Khine, Ye Htut Aung kepada Channel News Asia.

Kematiannya juga dikonfirmasikan oleh pihak rumah sakit tempatnya dirawat.

“Dia dikonfirmasi telah meninggal pukul 11 pagi. Kami telah mengirimkan jenazahnya untuk diperiksa,” ujar dokter yang tak mau disebut namanya.

Baca Juga: Sedang Buang Air di Toilet Alam, Pantat Wanita Ini Malah Digigit Beruang

Polisi Myanmar sebelumnya tertangkap kamera tengah melakukan penembakan ke arah demonstran, dan mengenai Thew Khine.

Foto penembakan tersebut akhirnya viral, dan dilaporkan Amnesti Internasional kepada PBB.

Thwe Khine pun menjadi satu-satunya korban jiwa dalam demonstrasi saat ini.

Demonstrasi di Myanmar terjadi atas ketidakpuasan karena kudeta yang dilakukan militer pada 1 Februari lalu.

Baca Juga: Mantan Penasihat Politik yang Mengaku Diperkosa di Gedung Parlemen Australia Ajukan Keluhan Resmi

Pihak junta militer menangkap pemimpin partai berkuasa, Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.

Kemenangan partai Suu Kyi, Liga Nasional Demorasi (NLD) secara telak pada pemilihan umum pada November lalu menjadi penyebabnya.

Pihak militer mengungkapkan adanya kecurangan pada pemilu tersebut, namun komisi pemilihan menampik tuduhan tersebut.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x