Kompas TV internasional kompas dunia

Studi di Inggris Menemukan Varian Baru Virus Corona di Inggris Mungkin Lebih Mematikan

Kompas.tv - 15 Februari 2021, 07:05 WIB
studi-di-inggris-menemukan-varian-baru-virus-corona-di-inggris-mungkin-lebih-mematikan
Ilustrasi Virus Corona. Penasihat ilmiah pemerintah Inggris mengatakan varian Covid-19 yang sekarang dominan di negara itu mungkin 70% lebih mematikan daripada varian sebelumnya. (Sumber: kompas.com)
Penulis : Edwin Shri Bimo

LONDON, KOMPAS.TV - Penasihat ilmiah pemerintah Inggris mengatakan varian Covid-19 yang sekarang dominan di negara itu mungkin 70% lebih mematikan daripada varian sebelumnya, menggarisbawahi kekhawatiran tentang bagaimana mutasi virus dapat mengubah karakteristik penyakit yang ditimbulkan akibat terinfeksi virus Corona. 

Seperti dilansir Associated Press, Senin (15/02/2021) temuan dari New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group, yang diterbitkan Jumat, (11/02/2021) di situs web pemerintah Inggris itu didasarkan pada penelitian pendahuluan yang dirilis 21 Januari.

Kelompok tersebut mencakup para ahli dari universitas dan lembaga publik di seluruh Inggris.

Baca Juga: Inilah Varian Virus Covid-19 yang Bikin Kuatir Pakar Kesehatan AS

Laporan baru ini didasarkan pada analisis lusinan studi yang menemukan apa yang disebut varian Kent, dinamai menurut daerah tempat pertama kali diidentifikasi, yang memiliki kemungkinan 30% hingga 70% lebih mematikan daripada varian lain.

Studi tersebut membandingkan rawat inap dan tingkat kematian di antara orang yang terinfeksi varian tersebut dan mereka yang terinfeksi varian lain.

"Hasil analisis mengkhawatirkan," kata Dr. David Strain, dosen klinis senior di University of Exeter Medical School dan pimpinan bidang klinis untuk Covid-19 di Royal Devon & Exeter Hospital.

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Amazon Brasil, Diklaim Tiga Kali Lebih Berbahaya

“Penularan yang lebih tinggi berarti orang-orang yang sebelumnya berisiko rendah tertular Covid-19 (terutama wanita yang lebih muda bugar) sekarang beresiko tertular yang mungkin berakhir di rumah sakit, ″ kata Strain.

“Ini dilihat dari angka terbaru pasien rawat inap Covid-19 yang sekarang menunjukkan rasio hampir 50:50 antara pria dan wanita, dibandingkan serangan Covid-19 gelombang pertama yang didominasi pria.″ tambah Strain

Para ilmuwan mengatakan masih terlalu dini untuk memprediksi masa depan virus Corona, tetapi banyak yang meragukan virus tersebut akan hilang seluruhnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x