Lawan COVID-19, Mongolia Sudah Vaksinasi 500.000 orang

MONGOLIA, KOMPAS TV - Sekitar 500.000 orang yang termasuk dalam kelompok utama di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, menerima vaksin COVID-19 yang dikembangkan secara mandiri oleh China, kata komisi kesehatan regional pada Senin (04/01/2021) seperti dilaporkan Xinhua.

Sejauh ini tidak ada efek samping serius yang dilaporkan sejak penyuntikan vaksin dimulai di daerah tersebut pada 22 Desember 2020 lalu, menurut komisi itu.

Kelompok utama khususnya mencakup mereka yang bekerja di industri yang memiliki risiko infeksi relatif tinggi, termasuk orang-orang yang pekerjaannya berkaitan dengan produk rantai dingin (cold chain) impor, pos masuk bea cukai, titik-titik karantina, dan pengendalian penyakit medis, serta mereka yang berencana bekerja atau menuntut ilmu di negara atau kawasan berisiko sedang atau tinggi.

Baca Juga: China Gratiskan Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri untuk Seluruh Warganya

Mongolia Pedalaman berencana menyelesaikan vaksinasi COVID-19 dosis pertama kepada semua orang di kelompok utama pada Selasa (05/01/2020), serta dosis kedua pada 5 Februari mendatang.

Huhbat, seorang warga setempat, menerima suntikan dosis pertama vaksinnya pada Senin di wilayah Darhan Muminggan, yang berbatasan dengan Mongolia.

"Kolega dan teman-teman saya yang divaksinasi tidak banyak merasakan efek samping. Beberapa mengalami sedikit pembengkakan atau rasa nyeri, tetapi hilang dengan cepat," ujarnya.

Di Hohhot, ibu kota Daerah Otonom Mongolia Dalam, total 47 titik inokulasi telah ditunjuk.

"Kami memberikan lebih dari 1.200 dosis setiap harinya," tutur Li Guimei, Direktur Rumah Sakit No. 2 Hohhot.