Kompas TV entertainment film

Psikolog: Bermain Gim atau Gadget Tanpa Pengelolaan Diri Dapat Pengaruhi Kejiwaan

Kompas.tv - 11 Februari 2023, 17:50 WIB
psikolog-bermain-gim-atau-gadget-tanpa-pengelolaan-diri-dapat-pengaruhi-kejiwaan
Ilustrasi bermain gim di ponsel. Psikolog dari UGM, Novi Poespita Candra, menjelaskan pentingnya membuat batasan saat bermain gim dan menggunakan gadget atau gawai agar tidak kecanduan. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Poespita Candra, menjelaskan pentingnya membuat batasan saat bermain gim dan menggunakan gadget atau gawai agar tidak kecanduan.

Ia tidak memungkiri menikmati waktu bermain dengan gawai dapat menciptakan rasa senang. Namun jika sudah melewati batas, berpotensi mempengaruhi kejiwaan.

"Penggunaan gadget atau gim apabila tidak diikuti dengan kemampuan mengelola pikiran, kekritisan, dan kesadaran serta manajemen diri maka akan banyak pengaruh pada kejiwaan," kata Novi di Jakarta, Sabtu (11/2/2023), dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, bermain gim di gawai bisa memunculkan hormon kebahagiaan, antara lain dopamine yang muncul karena adanya target dan tantangan, sehingga terasa menyenangkan.

Hormon oksitosin juga berperan dalam memunculkan perasaan merasa diterima pada level apapun saat main gim.

Baca Juga: Pandemi, Anak-Anak Berlatih Karawitan Cegah Kecanduan Gawai

Kemudian hormon serotonin yang berperan penting dalam memperbaiki suasana hati agar menjadi lebih baik. Sehingga seseorang menjadi merasa bahagia dan bermakna ketika bermain gim.

Selanjutnya, hormon endorphin memunculkan perasaan bahagia dan senang setelah melakukan aktivitas tertentu, khususnya bermain gim.

Menurut dia, hormon kebahagiaan ini menyebabkan tubuh seseorang secara alami menjadi ingin bermain gim secara terus-menerus.

"Beberapa riset menemukan bahwa kecanduan gadget dan gim berpengaruh pada kemampuan sosialisasi dan komunikasi yang rendah, rendahnya empati dan kemampuan menyelesaikan masalah riil," ujarnya.

Lebih lanjut Novi menyampaikan, pada fase tertentu, seseorang yang terindikasi kecanduan gim juga berpotensi mengalami stres dan depresi dikarenakan kebingungan identitas. Hal ini biasanya dialami oleh anak dan remaja.

"Sebaiknya diperbanyak sosialisasi dan aktivitas fisik atau olahraga agar tetap memiliki motivasi untuk melakukan hal lain," katanya.

Seperti diketahui, kecanduan gawai atau gim telah menyebabkan dampak buruk bagi masyarakat.

Yang terbaru, viral di media sosial seorang ayah di Manado, Sulawesi Utara menganiaya bayinya yang berusia tujuh bulan karena merasa terganggu saat sedang bermain gim online Mobile Legend.

Kepada polisi, pelaku mengaku emosi saat kalah bermain dan mendengar bayinya menangis. Bayi tersebut dipukul di bagian kepala dan mulut menggunakan tangan hingga berhenti menangis. Bayi itu kemudian tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Kecanduan Gim "Online" Wanita Muda Retas Bank Rp 1,8 M


 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x