Rizky Billar Laporkan Akun Netizen atas Dugaan Ujaran Kebencian, Kuasa Hukum: Mentalnya Terganggu

JAKARTA, KOMPAS.TV - Aktor dan presenter Rizky Billar melaporkan sejumlah akun netizen atas kasus dugaan ujaran kebencian dan pengancaman melalui media elektronik. Ia pun diperiksa terkait laporan tersebut pada Kamis (19/1/2023) malam.

Tak sendiri, Rizky Billar menyambangi Polda Metro Jaya bersama Lesti Kejora yang juga diperiksa penyidik sebagai saksi.

"Iya (laporan ujaran kebencian) atas nama Rizky Billar. Kalau mbak Lesti tidak masuk ke dalam, cuma memang diminta hadir untuk memberikan keterangan, karena sebagai saksi yang menyaksikan," ujar kuasa hukum Rizky Billar, Sadrakh Seskoadi, di Kawasan Srengseng, Jakarta Barat, Jumat (20/1/2023) dikutip dari Grid.id.

Sadrakh mengatakan, Rizky melaporkan lebih dari satu akun netizen yang diduga membuat ujaran kebencian dan pengancaman.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Datangi Kantor Polisi Tengah Malam, Ada Apa?

Kendati demikian, Sadrakh tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai identitas akun-akun netizen yang dilaporkan.

Dalam kasus ini, Sadrakh menyebut, ada dua saksi lagi yang akan dihadirkan pihaknya. 

"Saksi lain ada, namun untuk identitasnya kami rahasiakan. Terkait kelanjutan pastinya akan melalui proses persidangan, nanti akan seperti apa nantinya akan kita saksikan bersama," lanjutnya.

Mental Terganggu

Lebih lanjut, Sadrakh mengatakan alasan Rizky Billar melaporkan akun-akun netizen tersebut lantaran sudah tak kuat karena banyaknya ujaran kebencian yang diterima melalui media sosial.

Baca Juga: Tak Diduga Jadi Kenyataan, Ibu Venna Melinda Mengaku Sudah Punya Firasat Buruk soal Ferry Irawan

Bahkan, mental Rizky dan Lesti Kejora disebut sempat terganggu. Oleh karena itulah, mereka memberanikan diri untuk mengambil langkah tegas untuk memberi efek jera kepada para pelaku.

"Otomatis (terganggu), karena memang dari mas Rizky bersama dengan mbak Lesti sendiri merasa saat ini kondisinya tidak kondusif dengan apa yang dilakukan oleh netizen tersebut, sehingga mengakibatkan harus mengambil tindakan secara tegas," tutur Sadrakh.