Kompas TV entertainment lifestyle

Mengenal Empty Sella Syndrome yang Diderita Ruben Onsu, Apa Saja Gejalanya?

Kompas.tv - 21 Juli 2022, 18:29 WIB
mengenal-empty-sella-syndrome-yang-diderita-ruben-onsu-apa-saja-gejalanya
Ruben Onsu mengaku mengidap Empty Sella Syndrome. (Sumber: kompas.com)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kabar kurang menyenangkan datang dari Ruben Onsu yang mengungkapkan penyakitnya, yakni Empty Sella Syndrome.

Tak sedikit yang bertanya mengenai apa itu Empty Sella Syndrome, apa penyebabnya, dan bagaimana gejalanya muncul.

Baca Juga: Ruben Onsu Ungkap Penyakit Sarwendah, Ternyata Ada Kista di Batang Otak

Apa itu Empty Sella Syndrome?

Melansir Cleveland Clinic, Kamis (21/7/2022), Empty Sella Syndrome adalah kondisi langka di mana kelenjar pituitari menjadi rata atau menyusut karena ada masalah dengan isi sella tursika.

Sella tursika adalah struktur tulang di dasar otak yang mengelilingi dan melindungi kelenjar pituitari.

Istilah ini sering digunakan secara bergantian dengan Empty Sella, yang sebenarnya memiliki makna berbeda.

Empty Sella adalah temuan radiologis, di mana ketika kelenjar pituitari menyusut atau menjadi rata, maka pemindai tidak akan menemukannya. Sementara, Empty Sella Syndrome adalah kondisi dari Empty Sella.

Dalam beberapa kasus, seseorang dapat memiliki Empty Sella, tetapi tidak mengalami gejala apa pun karena kelenjar pituitari mereka berfungsi dengan baik.

Sebaliknya, seseorang dapat memiliki Empty Sella dan kelenjar pituitarinya tidak bekerja dengan baik. Inilah yang disebut dengan Empty Sella Syndrome.


Baca Juga: Ruben Onsu dan Sarwendah akan Berobat di Singapura, Ungkap Masalah Kesehatan yang Dialami

Gejala Empty Sella Syndrome

Gejala paling umum dari Empty Sella Syndrome adalah sakit kepala kronis. Sayangnya, ilmuwan tidak tahu pasti, apa yang membedakan sakit kepala biasa dengan sakit kepala yang disebabkan sindrom ini.

Selain itu, sebagian besar orang dengan Empty Sella Syndrome memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Sindrom ini biasanya menyebabkan ketidakseimbangan hormon karena kelenjar pituitari rusak. Oleh karenanya, beberapa gejala yang muncul berkaitan dengan hormon, di antaranya:

  • Disfungsi ereksi
  • Siklus menstruasi tidak teratur
  • Keluar cairan dari puting yang tidak terkait dengan produksi ASI (Galaktorea)
  • Libido rendah, atau tidak ada keinginan untuk berhubungan seks
  • Kelelahan

Baca Juga: Ruben Onsu Jelaskan Kondisi Kesehatannya Usai Masuk ICU: Dokter Juga Bingung...

Dalam beberapa kasus, gejala Empty Sella Syndrome lain yang mungkin muncul, di antaranya:

  • Peningkatan tekanan di tengkorak (tekanan intrakranial jinak)
  • Kebocoran cairan serebrospinal dari hidung (cerebrospinal rhinorrhea)
  • Pembengkakan diskus optikus akibat peningkatan tekanan kranial (papiledema)
  • Perubahan penglihatan, seperti hilangnya kejernihan penglihatan.

 

 



Sumber : Cleveland Clinic


BERITA LAINNYA



Close Ads x