AUSTIN, KOMPAS.TV - Kita sering mendengar istilah tekanan darah namun banyak orang yang tidak terlalu memperhatikannya hingga mereka mencapai usia tertentu ketika tekanan darah tinggi menjadi masalah.
Mengutip Menshealth, tekanan darah merupakan ukuran tekanan dari darah terhadap dinding pembuluh darah.
Menurut Asosiasi Jantung Amerika, tekanan darah yang normal adalah kurang dari 120/80.
"Ketika orang-orang menunjukkan pola tekanan yang konsisten di atas angka ini, mereka didiagnosis memiliki tekanan darah tinggi yang disebut juga dengan hipertensi," ungkap Suneet Singh, MD, dokter ruang gawat darurat dan direktur di CareHive, Austin, Texas.
Lalu, apa yang menyebabkan tekanan darah tinggi?
Menurut Dr. Singh, tekanan darah tinggi atau hipertensi dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder.
Hipertensi primer yang juga disebut hipertensi esensial, tidak memiliki penyebab yang bisa diidentifikasi, dan merupakan jenis tekanan darah tinggi paling umum.
"Faktor-faktor genetik, dan pilihan gaya hidup yang berhubungan dengan pola makan dan olahraga, bisa berkontribusi terhadap munculnya hipertensi primer," kata Dr. Singh seperti dilansir Menshealth.
"Sedangkan hipertensi sekunder terjadi ketika peningkatan tekanan memiliki kondisi yang mendasarinya," imbuhnya.
Apa gejala-gejala tekanan darah tinggi?
Sayangnya, tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala-gejala spesifik.
"Karena alasan itu makanya hipertensi sering disebut sebagai 'pembunuh senyap,'" ujar Dr. Singh.
Dr. Singh mengatakan, ada beberapa cara yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan secara bersamaan menjaga kesehatan jantung.
Cara-cara itu sebagai berikut:
Karena tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala, disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
Semakin cepat didiagnosis, semakin cepat kita dapat melakukan perubahan-perubahan yang membantu menjaga kesehatan.
Sumber : Menshealth.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.