Kompas TV entertainment musik

Lagu "Anak Adam", Inspirasi God Bless yang Paham Mengapa Kita Saling Mendendam

Kompas.tv - 19 Juli 2021, 12:49 WIB
lagu-anak-adam-inspirasi-god-bless-yang-paham-mengapa-kita-saling-mendendam
God Bless (Achmad Albar dan Ian Antono) (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lagu God Bless "Anak Adam" karya Donny Fattah yang dibuat pada 1980 dalam album "Cermin" ternyata memang memiliki makna yang mendalam. 

Bagaimana spirit pluralisme, toleransi, dan harmonisasi kerukunan hidup bersama kini pun dikoyak-koyak oleh fanatisme atau tafsir abu-abu atas nama sebuah keyakinan yang kemudian memunculkan krisis humanisme

"Kau dan aku, kita semua anak Adam
Datang dari satu rahim
Namun kini kita saling mendendam
Itu semua karna faham"

Begitu penggalan lirik lagu dari Anak Adam.

Mengutip buku "God Bless and You' yang diterbitkan PT Elex Media Komputindo, sang penulis, Budayawan dan Pengamat Musik Alex Palit, mengatakan karya-karya God Bless yang dibuat sejak zaman dulu memang masih faktual dan kontekstual merepresentasikan realitas sosial yang sedang kita hadapi saat ini. 

"God Bless adalah satu-satunya grup band rock yang punya komitmen dan konsistensi mengangkat lagu-lagu bertemakan humanisme, " jelas Alex Palit mengutip wawancara bersama Tribunnews beberapa waktu lalu.

Dalam bukunya, menurut Alex, saat ini masih relevan lirik lagu Anak Adam bagaimana kita masih saksikan hanya lantaran beda pendapat, beda paham dan beda pilihan politik, kita akhirnya saling hujat, saling fitnah, bahkan sampai menjurus ke arah persekusi. Dan kita pun terpolarisasi olehnya.

"Kita pun dibuat tersentak oleh terbongkarnya jaringan sindikat penebar ujaran kebencian (hate speech) dan berita bohong (hoax) di media sosial dengan menempatkan isu atau sentimen bernada dan berbau SARA. Di mana jaringan sindikat penebar ujaran kebencian (hate speech) dan berita bohong yang bekerja secara terorganisir,"

"Mirisnya lagi, jaringan sindikat ini melakukan aksinya dengan mengunggah dan menebarkan ujaran-ujaran kebencian dan berita bohong bernada SARA ini disinyalir bergerak atas dasar order (pesanan)."




Sumber : Kompas TV / Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x