Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Produksi Melimpah tapi Harga Turun, Jokowi Minta Bulog Optimalkan Penyerapan Jagung Petani

Kompas.tv - 22 April 2024, 19:51 WIB
produksi-melimpah-tapi-harga-turun-jokowi-minta-bulog-optimalkan-penyerapan-jagung-petani
Presiden Jokowi meninjau panen raya jagung di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo pada Senin (22/04/2024). (Sumber: BPMI Setpres)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

GORONTALO, KOMPAS.TV- Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi meminta Perum Bulog untuk mengoptimalkan pembelian jagung petani, sehingga membuat harganya stabil. Menurutnya, produksi jagung dalam negeri saat ini melimpah namun petani belum mendapat harga jual yang layak. 

"Harga per kilo kalau yang tahun lalu bisa mencapai sampai Rp8.000, sekarang turun menjadi Rp4.000 sampai Rp5.000, Rp4.050 yang di sini tadi saya tanyakan. Artinya apa? Kalau harganya sudah turun seperti itu, artinya produksinya pasti melimpah dan naik," kata Jokowi saat meninjau panen raya jagung di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo pada Senin (22/04/2024). 

"Kita harapkan dua-duanya, produksinya naik, tetapi harganya juga meningkat, ini yang harus dilakukan oleh pemerintah dengan mungkin pembelian-pembelian oleh Bulog," tambahnya dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden. 

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa produksi jagung nasional terus meningkat dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Baca Juga: Jokowi Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Presiden Jokowi menyatakan bahwa impor jagung nasional telah mengalami penurunan yang signifikan. Yaitu dari 3,5 juta ton menjadi 400.000-450.000 ton. Namun, Presiden mengingatkan perlu adanya peningkatan harga jagung per kilogramnya.

Mengenai musim panas dan potensi gagal panen di Gorontalo, Presiden menyampaikan bahwa situasi masih terkontrol.

"Ya kalau itu masih normal lah. Hitungan kita kemarin kayak beras, kayak beras ya, beras ada kelebihan di bulan lalu, hitungan BPS kelebihan 300.000 ton. Jadi yang diperkirakan dulu tidak surplus, tetapi ternyata lebih 300.000 ton," terangnya. 

Untuk mendukung peningkatan produktivitas, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk memastikan ketersediaan bibit dan pupuk tepat waktu serta memadai. Ia juga menitipkan pesan penting tentang perlunya penerapan sistem terasering di area bukit untuk mencegah erosi dan sedimentasi.

Baca Juga: Perputaran Uang Judi Online di RI Capai Rp327 T, Menkominfo: Sudah 4 Orang Bunuh Diri

“Kita melihat dari atas maupun setelah mendarat, penanaman jagung, terutama yang di bukit-bukit harus memakai sistem terasering karena di sungai saya lihat sedimentasinya sudah sangat coklat sekali. Ini yang harus dilakukan, enggak apa-apa tapi harus dimulai pelan-pelan,” jelas Jokowi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara panen jagung tersebut yaitu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Busi Karya Sumadi, Pj. Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, dan Pj. Bupati Boalemo Sherman Moridu.


 



Sumber : Sekretariat Presiden


BERITA LAINNYA



Close Ads x