Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Iran Serang Israel, Pertamina Jamin Stabilitas Harga BBM

Kompas.tv - 16 April 2024, 02:19 WIB
iran-serang-israel-pertamina-jamin-stabilitas-harga-bbm
Ilustrasi tempat pengisian bahan bakar Pertamina. (Sumber: Humas Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel )
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menegaskan, stabilitas harga bahan bakar minyak (BBM) pasca serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4).

Ia menjelaskan bahwa Pertamina telah mengambil kebijakan untuk menahan tarif BBM meskipun biaya produksi meningkat seiring dengan naiknya harga minyak dunia.

Ini merupakan arahan dari pemerintah untuk menahan harga BBM hingga paruh pertama 2024.

"Kecenderungan harga minyak mentah naik, namun kami tetap memastikan pasokan BBM nasional dalam kondisi aman. Kami juga komitmen menjaga harga BBM domestik tetap stabil agar tidak berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat," ujar Riva di Jakarta, Senin..

"Sebagai perusahaan negara, kami mendukung upaya pemerintah menjaga perekonomian nasional lebih stabil dan kondusif," kata dia dikutip dari Antara.

Baca Juga: Dubes RI di Iran Ungkap Situasi di Teheran Usai Luncurkan Serangan Balik ke Israel

Lebih lanjut, Riva menegaskan, Pertamina akan memastikan stok BBM tetap stabil, terutama ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024, di mana permintaan BBM cenderung meningkat karena arus mudik dan balik.

Dia menyatakan, pasokan BBM sudah dipersiapkan lebih dari cukup untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama masa arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Sebagai contoh, stok Pertalite mencapai 20 hari, Pertamax 41 hari, Pertamax Turbo 58 hari, Solar dan Biosolar 22 hari, Pertamina Dex 70 hari, dan avtur 41 hari.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji mengakui bahwa harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) berpotensi mencapai 100 dolar AS per barel sebagai dampak dari konflik antara Iran dan Israel.

Menurut Tutuka, sebelum pecahnya konflik di Timur Tengah tersebut, harga minyak mentah sudah meningkat sebesar 5 dolar AS per bulan sejak Februari 2024.

Baca Juga: Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Dibobol Maling, Satu TV Digasak



Sumber : Kompas TV, Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x