Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Agen Wisata Mogok Beroperasi, Turis Naik Angkutan Umum Bemo ke Bandara Komodo

Kompas.tv - 2 Agustus 2022, 13:33 WIB
agen-wisata-mogok-beroperasi-turis-naik-angkutan-umum-bemo-ke-bandara-komodo
Wisatawan mancanegara memanfaatkan mobil angkutan umum (bemo) untuk mengantar mereka ke Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Selasa (2/8/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Desy Afrianti

LABUAN BAJO, KOMPAS.TV – Mobil angkutan umum, Bemo, jadi alternatif untuk mengantar wisatawan mancanegara untuk bisa menuju Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa  Tenggara Barat.

Diketahui, mobil angkutan umum di Labuan Bajo ikut mengantar wisatawan baik domestik maupun mancanegara lantaran tak tersedianya transportasi milik agen perjalanan wisata yang melakukan aksi mogok penghentian layanan wisata.

"Dari kemarin tidak ada kendaraan, jadi mereka tahan kita, maka kita muat mereka ke bandara," kata sopir angkutan umum Rio (28) di Bandara Komodo, NTT, Selasa (2/8/2022), dikutip dari Antara.

Rio menuturkan,  wisatawan terpaksa menggunakan mobil angkutan umum karena tidak ada lagi mobil yang bisa digunakan. "Kami kasihan, jadi kami muat," ujarnya.

Baca Juga: Tiket Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Sebabkan Pelaku Wisata Mogok Kerja dan Wisatawan Terlantar

Sekali muat, Rio mendapatkan bayaran sebesar Rp50.000. Dia menyebut sudah dua kali mengantar wisatawan ke bandara pada Senin kemarin. Sedangkan hari ini dia baru mengantar satu rombongan wisatawan.


 

Upaya memberikan kemudahan transportasi kepada wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat dengan menggunakan bus milik pemerintah daerah, Kementerian Perhubungan, dan mobil dinas plat merah.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi pun menjamin wisatawan akan tetap terlayani dalam melakukan aktivitas pariwisata di Labuan Bajo.

"Kami pastikan seluruh pelayanan berjalan dengan prima. Begitu ada kesulitan transportasi, kami siapkan," ujarnya.

Tidak adanya agen perjalanan wisata yang biasanya menjemput wisatawan merupakan dampak dari aksi penghentian layanan pariwisata karena kebijakan kenaikan tiket masuk ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan perairan di sekitarnya sebesar Rp3,75 juta per orang per tahun.

Aksi yang dilakukan oleh Asosiasi Pelaku Wisata dan Individu pelaku wisata Labuan Bajo itu direncanakan berlangsung 1-31 Agustus 2022.



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x