Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Daging Sapi "Sakit PMK" Dijual Rp35.000- Rp40.000 per Kg di Pamekasan

Kompas.tv - 15 Juni 2022, 10:56 WIB
daging-sapi-sakit-pmk-dijual-rp35-000-rp40-000-per-kg-di-pamekasan
Ilustrasi. Daging sapi yang terkena wabah PMK dijual seharga Rp40.000 per kg di Pamekasan, Jawa Timur. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Purwanto

PAMEKASAN, KOMPAS.TV- Sapi yang terkena wabah Penyakit Mulut dan Kuku tetap dijual oleh pedagang di Pamekasan, Jawab Timur. Harga sapi "sakit" dibanderol sebesar Rp40.000 per kg. Jauh lebih murah dari harga sapi sehat yang di atas Rp100.000 per kg.

Daging sapi murah itu dijual di Pasar Duko, Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan dan Pasar Pagendingan, Kecamatan Larangan.

"Daging sapi ini murah, karena berasal dari sapi sakit," kata Suleha, seorang pedagang daging sapi di Pasar Duko Timur seperti dikutip Antara, Rabu (15/6/2022).

Semantara di Pasar Pagendingan dan Pasar Keppo, Kecamatan Larangan, Pamekasan, harga daging yang disembelih dari sapi yang sakit malah lebih murah lagi. Yaitu Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogram.

Baca Juga: Peternak Cegah Sapi Tertular PMK dengan Putar Musik di Kandang

Demikian juga di pasar tradisional di Kota Pamekasan, seperti Pasar Kolpajung.

"Di Kolpajung sama. Kalau dari daging sapi yang sakit harganya hanya Rp40 ribu per kilogram. Kalau sapi biasa tetap Rp105 ribu hingga Rp110 ribu per kilogram," ujar pembeli bernama Robiah.

Di sisi lain, meski sudah dijual murah, penjualan daging sapi secara keseluruhan menurun drastis.

"Jangankan daging dari sapi sakit, daging dari sapi yang sehat sekarang juga tidak laku, tidak seperti dulu. Kalau dulu, mendekati Lebaran pembelian daging meningkat," tutur Haniyah, seorang pedagang daging di pasar Kolpajung.

Baca Juga: Vaksin PMK dari Prancis Telah Tiba, Hari Ini Vaksinasi Hewan Ternak Perdana Dilakukan

Sementara itu, wabah penyakit mulut dan kuku di Pamekasan kini semakin meluas.

Awalnya, jenis penyakit ini hanya menyerang sapi peliharaan warga di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Kadur dan Kecamatan Larangan, namun kini sudah meluas ke semua kecamatan.

DKPPP Pemkab Pamekasan telah menerjunkan tim khusus berupa dokter hewan dan penyuluh kesehatan hewan untuk mencegah penyebaran penyakit, serta meminta bantuan polisi dan TNI untuk memberikan edukasi kepada para peternak tentang cara mengatasi penyebaran penyakit.

Sepinya penjualan karena masyarakat khawatir jika mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi PMK, akan membahayakan kesehatan. Padahal, PMK tidak berdampak ke manusia. Apalagi jika daging sapi sudah dimasak dengan matang.

Namun, memang ada bagian-bagian sapi yang sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi. Yaitu bagian kaki, organ dalam atau jeroan, dan bagian mulut seperti bibir dan lidah.




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x