Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Ada 2.278 Perusahaan Ekspor/Impor Indonesia Terdaftar di China, Terbanyak Se-ASEAN

Kompas.tv - 18 April 2022, 11:55 WIB
ada-2-278-perusahaan-ekspor-impor-indonesia-terdaftar-di-china-terbanyak-se-asean
Ilustrasi ekspor impor. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Purwanto

BEIJING, KOMPAS.TV- Kementerian Kepabeanan China (GACC) hingga 14 April 2022 menyetujui sebanyak 2.278 perusahaan dari Indonesia masuk ke dalam daftar perusahaan asing negara itu. 

Mengutip dari Antara, jumlah itu menempatkan Indonesia sebagai negara anggota ASEAN dengan jumlah perusahaan bidang ekspor/impor yang terdaftar di China terbanyak.

Jumlah perusahaan dari negara ASEAN lain yang terbanyak dalam daftar Kepabeanan China adalah: Vietnam (2.008 perusahaan), Thailand (1.631 perusahaan), Myanmar (1.052 perusahaan), dan Malaysia (1.021 perusahaan).

China menerapkan aturan bahwa perusahaan pengekspor barang ke negara itu harus mendapat persetujuan dari Kementerian Kepabeanan China (GACC).  

"Sebagaimana telah diprediksi bahwa penerapan GACC Decree 248 memberikan dampak signifikan kepada kita," kata Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Beijing Marina Novira Anggraini, dikutip dari Antara, Senin (18/4/2022).

Baca Juga: Harga Kedelai Naik Karena China Borong Buat Pakan Babi

Otoritas China memberlakukan ketentuan yang dikenal sebagai GACC Decree 248 itu sejak 2021 lalu. Setiap perusahaan asing wajib melakukan pendaftaran sarana produksi, produsen, dan sarana penyimpanan produk yang hendak diekspor ke China.

Setelah mendapatkan persetujuan dari GACC, produk asing tersebut akan mendapatkan label ekspor.

"Masa berlaku registrasi ini selama lima tahun," ujar Marina.

Namun dari sisi volume perdagangan, Indonesia berada di peringkat ketiga di wilayah ASEAN sebagai mitra dagang China. Sedangkan pada 2019 dan 2020, Indonesia menempati peringkat kelima dan keempat.

Baca Juga: Kereta Cepat Dibangun Pakai Utang China Rp65 Triliun, Siapa yang Bayar?

Tahun lalu, berdasarkan data GACC, nilai ekspor Indonesia ke China mencapai 63,63 miliar dolar AS (Rp914,16 triliun). Jumlah itu naik  70,02 persen dari 2020. Sementara nilai impor Indonesia dari China hanya 60,71 miliar dolar AS atau naik 47,87 persen.

Sehingga, Indonesia mengalami surplus perdagangan senilai 2,92 miliar dolar AS (Rp41,95 triliun) pada tahun itu. Hal itu merupakan sebuah prestasi karena biasanya Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dengan China.

Sedangkan njilai perdagangan bilateral Indonesia-China pada periode yang sama mencapai 124,34 miliar dolar AS (Rp1.790 triliun) atau meningkat 58,43 persen.

Baca Juga: China Tolak Tekanan dan Paksaan Apa pun atas Hubungan Khususnya dengan Rusia

GAAC mencatat, sejumlah produk unggulan Indonesia yang mengalami peningkatan nilai ekspor ke China hingga di atas 100 persen adalah bahan bakar mineral, produk turunan nikel, produk industri penggilingan, produk keramik, logam mulia, olahan dari sayuran, mutiara alam, mutiara budidaya, dan olahan daging ikan.

Ekspor dari industri makanan, kopi, teh, dan rempah-rempah ke China nilainya juga naik di atas 60 persen.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x