Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Dinas ESDM Ungkap Produksi Migas di Aceh Turun 2 Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya

Kompas.tv - 19 Februari 2022, 01:05 WIB
dinas-esdm-ungkap-produksi-migas-di-aceh-turun-2-tahun-terakhir-ini-penyebabnya
Ilustrasi - Tempat produksi Migas (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Fadhilah

BANDA ACEH, KOMPAS.TV – Realisasi produksi minyak dan gas bumi (Migas) Aceh mengalami penurunan dalam kurun waktu dua tahun terakhir, dari 2020 sampai 2021.

"Penurunan produksi atau lifting dari minyak dan gas bumi antara lain disebabkan oleh sumur-sumur yang sudah tua, mengalami penurunan produksi secara alamiah," kata Kepala Dinas ESDM Aceh Mahdinur, di Banda Aceh, Jumat (18/2/2022), seperti dikutip dari Antara.

Berdasarkan data dari Dinas ESDM Aceh, jumlah produksi minyak bumi Aceh pada 2019 mencapai 2.024.337 barel, kemudian pada 2020 menjadi 1.654.507 barel, dan hingga triwulan ketiga 2021 kembali menurun menjadi 943.104 barel.

Sementara, untuk gas bumi, pada 2019 terealisasi sebesar 22.265.310 mmbtu, kemudian pada 14.221.578 mmbtu, dan hingga triwulan ketiga 2021 turun menjadi 11.583.725 mmbtu.

Mahdinur menjelaskan, produksi Migas di Aceh secara dominan dihasilkan dari blok B yang dulunya dikelola oleh Exxon Mobil Oil, kemudian PT Pertamina Hulu Energi-NSB, dan saat ini dikelola oleh PT Pema Global Energi.

Baca Juga: Perusahaan Kuwait Temukan Cadangan Migas Baru di Natuna

Sumur-sumur migas di blok B tersebut merupakan sumur migas tua yang sudah lama dieksploitasi serta telah melewati masa puncak produksi. Karena itu mengalami penurunan produksi secara alamiah.

"Tapi, pada 2019 terjadi kenaikan produksi gas, karena PT Medco E&P Malaka mulai berproduksi dan memberikan kontribusi terhadap lifting Migas Aceh," terang Mahdinur.

Dengan demikian, untuk mempertahankan atau menekan laju penurunan produksi lifting Migas di Aceh, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang berada di Aceh akan mengembangkan lapangan yang telah ditemukan sebelumnya (discovery).

Namun, Mahdinur mengungkapkan, hal itu belum dieksploitasi. Oleh karena itu, eksplorasi atau mencari lapangan Migas baru segera dilakukan, serta akan melakukan Enhanced Oil Recovery (EOR) dan Enhanced Gas Recovery (EGR).

"Untuk peningkatan produksi di blok B juga dapat dilakukan dengan melakukan penghematan terhadap pemakaian gas dalam proses produksi (fuel own use)," tuturnya.

Baca Juga: Eksplorasi Migas Natuna, Guru Besar Undip: Protes China Tak Perlu Dilayani, Tak Ada Dasar Hukumnya

 



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x