Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Temasek Tetap Jaya di Masa Pandemi. Pendapatan Mencapai Rp5,51 Triliun

Kompas.tv - 14 Juli 2021, 05:00 WIB
temasek-tetap-jaya-di-masa-pandemi-pendapatan-mencapai-rp5-51-triliun
Ilustrasi perusahaan asal Singapura, Temasek. (Sumber: Bloomberg/Munshi Ahmed)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Gading Persada

SINGAPURA, KOMPAS.TV - Perusahaan investasi asal Singapura, Temasek, tetap mampu meraih pundi-pundi penghasilan hingga SGD 381 miliar atau setara Rp5,51 triliun, meski dalam kondisi pandemi Covid-19.

Selama periode 2020/2021, yang telah ditutup pada 31 Maret kemarin, pendapatan bersih Temasek berhasil naik sebanyak SGD 75 miliar atau Rp1,08 triliun dari tahun keuangan sebelumnya.

Melansir Kompas.com, Selasa(13/7/2021), Temasek juga menginvestasikan dana senilai SGD 49 miliar atau Rp708 miliar dan berhasil mengurangi aset senilai SGD 39 miliar atau Rp564,3 miliar.

Pada periode yang sama, total pengembalian saham (TSR) dari perusahaan yang sudah berdiri sejak 1974 tersebut berada di angka 24,53 persen.

Lebih besar dari rata-rata TSR Temasek tiap tahunnya, yakni 14 persen.

Baca Juga: Bukalapak Fokuskan Pelayanan Konsumen di Luar Kota Besar.

Joint Head Investment Group Temasek, Nagi Hamiyeh menjelaskan, meskipun terjadi pembatasan di berbagai wilayah, investasi tetap berjalan.

"Ini adalah tahun rekor investasi dan divestasi untuk Temasek. Itu cukup luar biasa, mengingat adanya lockdown selama pandemi dan berbagai hambatan perjalanan dan pertemuan tatap muka," ujar Hamiyeh yang juga menjabat sebagai Head Portfolio Development Temesek.

Menurut Hamiyeh, Temasek cukup beruntung karena memiliki hubungan yang erat dan tepercaya dengan para investor sehingga bisa bertahan di masa-masa sulit pandemi.

"Beberapa investasi besar kami akan membantu memposisikan ulang portofolio pasca Covid-19. Tujuan kami adalah membangun portofolio yang visioner dan tangguh sehingga bisa memberikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ungkapnya.

Baca Juga: Menko Airlangga Temui Perdana Menteri Singapura, Ternyata Begini Tujuannya

Sejak pandemi Covid-19 merambah, Tamasek segera mengubah pandangan bisnisnya, terutama soal pemilihan portofolio investasi.

Namun, sektor jasa keuangan serta telekomunikasi, media, dan teknologi (TMT) tetap menjadi andalan dalam potofolio investasi Temasek.

Selain itu, Temasek juga tak lupa memperhatikan ancaman perubahan iklim dalam tiap langkah investasinya, supaya dapat memunculkan peluang yang selaras dengan kondisi lingkungan.

Managing Director Climate Change Strategy Temasek, Neo Gim Huay menyebut perusahaan sebagai sebuah institusi yang ingin mewujudkan industri zero carbon, termasuk mengukur dan mengelola emisi dari penggunaan listrik dalam perjalanan bisnis.

"Sebagai investor, kami telah mengintegrasikan pertimbangan iklim dalam proses investasi kami, dan telah memperkenalkan penetapan harga karbon dalam analisis kami," ujarnya. 

"Di seluruh portofolio kami, kami tetap berkomitmen untuk mengurangi separuh emisi karbon dari 2010 hingga 2030. Bahkan pada tahun 2050, kami menargetkan tak ada lagi emisi karbon," pungkas Huay.



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x