Kompas TV internasional kompas dunia

PBB Laporkan Ratusan Wanita di Korea Utara Alami Kekerasan Seksual di Penjara

Kompas.tv - 28 Juli 2020, 20:44 WIB
pbb-laporkan-ratusan-wanita-di-korea-utara-alami-kekerasan-seksual-di-penjara
Wanita Korea Utara. (Sumber: AP)
Penulis : Haryo Jati

JENEWA, KOMPAS.TV - Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan laporan ada ratusan lebih wanita di Korea Utara mengalami kekerasan seksual saat berada di penjara negaranya.

Laporan itu mereka dapat dari para penyintas, yang dipenjara setelah gagal melarikan diri dari Korea Utara.

Para wanita itu dikabarkan berusaha meninggalkan Korea Utara untuk mencari pekerjaan.

Baca Juga: Kim Jong-Un Yakini Berkat Program Nuklir Korea Utara Tak Akan Ada Lagi Perang

Tetapi ketika ditangkap, mereka kemudian dipulangkan kembali ke Korea Utara

Menurut laporan tersebut kekerasan tersebut mereka dapatkan dari otoritas keamanan maupun dari keplisian.

Selain kekerasan seksual, mereka juga dipukuli, ditempatkan di ruangan tanpa sanitasi, serta kekurangan gizi.

Laporan itu didapat PBB dari 100 wanita yang diwawancarai di Seoul, Korea Selatan. Para perempuan tersebut ditahan di Korea Utara sejak 2009 hingga 2019.

Baca Juga: Anaknya Ditangkap Karena Pistol Mainan, Ibu di Inggris Ini Gugat Kepolisian

“Sangat disesalkan membaca cerita perempuan yang berusaha pergi dari negaranya untuk mencari nafkah, tetapi berakhir dipenjara,” tutur Komisaris Tinggi PBB, Michelle Bachelet dikutip dari ABC News.

“Para wanita ini seharusnya dirawat, bukannya dihukum dan menjadi subyek dari pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Para wanita ini berhak mendapat keadilan, kejujuran dan perbaikan,” tambahnya.

PBB memang telah lama menyoroti pelanggaran HAM yang kerap terjadi di Korea Utara. Laporan itu kian membuktikannya.

Baca Juga: Kim Jong-Un Hadiahkan Pistol untuk Pemimpin Militer Korea Utara

“Laporan ini sekali lagi menyebutkan sebuah pelanggaran HAM secara sistemik oleh Korea Utara dan perlunya mencari jalur pertanggungjawaban yang tepat untuk kejahatan seperti itu,” kata Bachelet.

Terkait laporan tersebut, pihak perwakilan Korea Utara di Jenewa tak segera meresponnya.

Meski begitu, negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut kerap mengritik tudukan terkait buruknya penegakan HAM di sana merupakan cara untuk menjatuhkan rezim yang berkuasa.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x