Kompas TV nasional politik

Lompat ke Partai Demokrat, Akhyar Nasution Dipecat dari Kader PDIP, Apa Penyebabnya?

Kompas.tv - 26 Juli 2020, 11:31 WIB
lompat-ke-partai-demokrat-akhyar-nasution-dipecat-dari-kader-pdip-apa-penyebabnya
Akhyar Nasution (kiri) kader PDIP yang lompat ke Partai Demokrat dan Bobby Nasution (kanan) menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diusung PDIP sebagai Calon Wali Kota Medan di Pilkada 2020 (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Akhyar Nasution seketika itu juga dipecat dari statusnya sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pasalnya, kader banteng ini telah membelot ke Partai Demokrat agar bisa maju dalam ajang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Medan tahun 2020 ini.

Baca Juga: Terungkap…!!! Nama Pendamping Bobby Nasution Untuk Pilkada Medan

Padahal, jabatan terakhirnya sebagai Wakil Ketua DPD PDIP Sumatera Utara sekaligus Wali Kota Medan menggantikan Tengku Dzulmi Eldin yang tersandung kasus korupsi di KPK.

"Dia (Akhyar) mengkhianati partai yang selama ini membesarkannya. Dia (Akhyar) mungkin melupakan hal itu karena keburu nafsu dan ambisi kekuasaan yang kelewat besar," ujar Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDIP yang juga Plt Ketua DPD PDIP Sumatera Utara, dalam keterangannya, Sabtu (25/7/2020).

Djarot menegaskan, dengan membelotnya Akhyar ke Partai Demokrat itu secara otomatis membuatnya dipecat sebagai kader PDIP.

Untuk pemecatan Akhyar secara resmi sebagai kader akan dilakukan oleh Mahkamah Partai PDIP.

Djarot menjelaskan, sejauh ini PDIP mengajari para kadernya untuk selalu taat keputusan dan tidak terpengaruh pada ambisi berburu kekuasaan.

"Kader partai harus berdisiplin dan berpolitik itu untuk pengabdian yang lebih besar, bukan untuk berburu kekuasaan politik," tutur Djarot.

"Karena itulah langkah pragmatis yang dilakukan saudara Akhyar Nasution dengan pindah ke Partai Demokrat justru ditempatkan sebagai bagian konsolidasi kader," imbuhnya.

Djarot menilai Akhyar telah gagal dalam berpolitik karena sikap ambisinya itu yang berpindah partai demi maju di Pilkada Kota Medan.

"Dalam konsolidasi itu ada kader yang lolos karena memiliki kesabaran revolusioner, namun ada yang gagal karena ambisi kekuasaan. Yang bersangkutan (Akhyar) masuk pada ketegori kedua," kata Djarot menegaskan.

Baca Juga: Catat…!!! Gerindra Umumkan Calon Wali Kota Medan di Waktu Ini

Menurut Djarot, keputusan bahwa tidak diusungnya Akhyar dalam Pilkada Medan karena kinerjanya sebagai Plt Wali Kota Medan dinilai buruk.

"Hasil evaluasi kinerja atas kader partai yang ditugaskan sebagai Wali Kota Medan tidak bagus, sehingga partai tidak akan mencalonkannya kembali," kata Djarot, yang mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Padahal Akhyar Nasution sebelumnya menyatakan berkeinginan maju melalui partai PDIP di Pilwalkot Medan. 

Namun, PDIP tak kunjung memberi rekomendasi karena ada calon lain yang dipertimbangkan, yakni salah satunya adalah menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.

Karena itulah, Akhyar lantas mencari dan mendapatkan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta Partai Demokrat demi maju di pilkada Kota Medan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x