Kompas TV travel jelajah indonesia

Danau Kawah Kaolin, Potret Rusaknya Alam Akibat Penambangan Timah Yang Jadi Destinasi Wisata

Kompas.tv - 8 Juli 2020, 01:31 WIB
Penulis : Herwanto

Salam jelajah,

Destinasi traveling Feliciano di Bangka berakhir di ikon pulau Bangka. Tambang timah.
Indahnya warna hijau dan biru danau buatan ini menyilaukan mata yang memandangnya.

Masyarakat lokal menyebutnya Danau Kaolin atau Kulong Biru. Letaknya di Desa Nibung, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah. Berjarak sekitar 60 km dari Bandara Depati Amir, Pangkalpinang yang bisa ditempuh dengan berkendara sekira 60 menit.
Luas  Danau Kaolin 2 hektar, tapi secara keseluruhan luas danau yang ada di desa ini bisa mencapai lebih dari 100 hektar.

Persis bagaikan pemandangan di Islandia dengan tanah putih dan air yang membiru. Jadi tidak salah Danau Kaolin di Bangka Tengah ini populer di media sosial. Para pelancong menjadikan tempat ini sebagai tempat foto-foto. Tapi jangan berdiri telalu di tepi karena kawasan Danau Kaolin ini adalah tanah bekas tailing menambang timah, jadi bisa terjadi longsor kapan saja.

Tanah yang berpasir yang rawan longsor di kawasan ini, harus diwaspadai warga lokal maupun wisatawan yang berkunjung, sehingga lebih berhati-hati. Maraknya informasi keberadaan danau Kaolin di sosial media menjadikan danau ini semakin populer, yang mana setiap tahun jumlah pengunjung di daerah ini terus meningkat.

Selfie yang tidak memperhatikan sekitarnya, bisa membahayakan diri karena tanah di danau kaolin kini tidak padat, jadi bisa terjadi longsor. Jadi harus berhati-hati dan jangan terlalu dekat dengan bibir danau. Pengunjung danau Kaolin bisa mencapai 500 orang, mulai dari wisatawan lokal dan tak jarang wisatawan dari mancanegara pun datang melihat pesona birunya bekas cerukan galian penambangan timah. Selain indah untuk diabadikan dalam foto, tanah Kaolin ternyata juga bermanfaat karena tanah liat yang mengandung kaolin bisa dimanfaatkan untuk obat diare dan radang kulit.
Ketika manusia merusak alam, alam tetap  memberikan keindahan di dalamnya. Bagaimana jika manusia menjaga alam? Tentu alam akan memberikan manfaat lebih kepada manusia.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA


Close Ads x