Kompas TV religi beranda islami

Begini Pandangan Islam Pada Trend Shopaholic

Kompas.tv - 1 Juni 2020, 10:58 WIB
Penulis : Herwanto

Budaya materialisme dan konsumerisme berkembang. Dan tren shopaholic pun merajalela. Orang-orang berusaha mengikuti kehidupan sosial penuh gemerlap, membelanjakan uangnya untuk barang-barang bermerek terkenal. Membeli dan mengumpulkan baju, tas dan seatu bermerek. Padahal yang rutin terpakai hanya satu atau dua buah saja, meski sudah punya banyak dan menumpuk.
Tak hanya itu, mereka membeli perhiasan mahal atau berhutang demi membeli material impian mereka. Semua hanya demi satu kata, gengsi. Dapat membuat orang menjadi sombong, narsis dan lupa diri. Tidak puas merupakan satu sifat alami manusia.
Jika dimanfaatkan dengan baik, sebenarnya dari sifat tidak puas ini manusia dapat menggali ilmu dengan lebih dalam. Semakin mendekatkan dirinya pada Allah SWT, sang pencipta langit bumi dan isinya.
Namun apabila dilakukan dengan cara yang salah, maka sifat tidak puas itu akan berakhir dengan nafsu dan serakah.

Jika seandainya anak adam memiliki satu lembah emas, niscaya akan memiliki lembah emas kedua, seandainya memiliki lembah emas kedua ia ingin lembah emas yang ketiga. Batu puas anak adam bila sudah masuk ke dalam tanah dan allah akan menerima taubat orang yang mau kembali kepadaNya.” (HR Bukhari Muslim).

Nafsu dan serakah merupakan teman setan. karena dengan nafsu dan serakah ini manusia menjadi makhluk yang tidak pernah puas akan kebutuhan duniawi.
Akibatnya saat barang yang diinginkannya tidak terbeli, para shopaholic akan menjadi gelisah. Mereka rela melakukan perbuatan terlarang bahkan mereka bisa terlilit dengan hutang. Hidupnya menjadi tidak tenang. dan tindak kriminalitas pun meningkat tajam. Padahal bila tidak dibarengi dengan ibadah, kebutuhan duniawi hanya bersifat semu. Dan yang kekal hanya Allah SWT. Karena itu Allah menyukai orang yang hdiupnya tidak berlebihan.

Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir dan adalah pembelanjaan itu di tengah-tengah antara yang demikian." (QS Al Furqon:67)



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x