Kompas TV regional berita daerah

TPU Siwarak Suwakul Dikirim Karangan Bunga, Isinya Duka Cita Matinya Hati Nurani Oknum Penolak

Kompas.tv - 11 April 2020, 18:44 WIB
tpu-siwarak-suwakul-dikirim-karangan-bunga-isinya-duka-cita-matinya-hati-nurani-oknum-penolak
Salah satu karangan bunga yang dipajang di depan TPU Siwarak Suwakul setelah adanya penolakan pemakaman perawat yang terinfeksi virus corona, Kamis (9/04/2020). (Sumber: Twitter @pjalankaki)
Penulis : Johannes Mangihot

SEMARANG, KOMPASTV - TPU Siwarak Suwakul mendapat karangan bunga yang berisi ucapan belasungkawa atas matinya hati nurani oknum penolak pemakaman perawat. 

Karangan bunga bela sungkawa ini muncul setelah ada penolakan dari oknum terhadap pemakaman jenazah perawat RSUD dr Kariadi Semarang lantaran terjangkit virus corona, Kamis (9/04/2020). 

Pihak keluarga perawat memilih memakamkan jenazah di TPU Siwarak Suwakul karena ada makam ayahnya.

Baca Juga: Sempat Tolak Pemakaman Perawat Positif Corona, Ketua RT Minta Maaf

Kabar mengenai karangan bunga yang bertuliskan menyindir oknum penolak pemakaman perawat di TPU Siwarak Suwakul ini sudah sampai ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar menilai banyaknya karangan bunga tersebut sebagai kecaman publik sekaligus hukuman sosial bagi oknum yang menolak pemakaman jenazah. 

"Di Suwakul itu ada berita ucapan duka cita, banyak sekali karangan bunga di sana yang semua menyerang seperti itu. Ini sebenarnanya hukuman sosial yang diberikan oleh masyarakat, oleh publik kepada masyarkat yang pikirannya aneh," ujar Ganjar saat dihubungi dalam Kabar Petang KompasTV, Sabtu (11/4/2020).

Ganjar menambahkan, hukuman sosial terhadap oknum penolak pemakaman jenazah Covid-19 bukan hanya terjadi di Suwakul.

Sejumlah karangan bunga di depan TPU Siwarak Suwakul yang berisi belasungkawa matinya hati nurani oknum penolak setelah adanya penolakan pemakaman perawat yang terinfeksi virus corona, Kamis (9/04/2020). (Sumber: Twitter @pjalankaki)

Baca Juga: Pemprov Jateng Menyiapkan Makam di TMP Buat Petugas Medis yang Wafat Akibat Covid-19

Ia mendapat kabar di Kabupaten Banyumas juga sempat terjadi penolakan pemakaman jenazah Covid-19, namun setelah Bupati turun tangan dan melakukan sosialisasi, seluruh desa di Kabupaten Banyumas mengajukan lahan untuk pemakaman jenazah Covid-19.

"Di Banyumas ada kejadian satu menolak rame, Pak Bupati melawan dengan luar biasa, komunikasi yang sangat keras sekali. Setelah itu seluruh desanya ngomong "sudah dimakaman di tempat saya saja ngawur itu orang itu" dan saya pikir orang yang menolak itu sudah di bully habis habisan," ujar Ganjar. 

Lebih lajut Ganjar menjelaskan pihaknya sudah melakukan sosialisasi hingga ke tingkat desa terkait penanganan penyebaran virus corona hingga protokol kesehatan yang dilakukan terhadap jenazah pasien positif Covid-19. Namun masih saja ada masyarakat yang tidak memahami sosialisasi yang diberikan Pemerintah Provinsi Jateng.

Ke depan Ganjar memita warga Jateng untuk tidak menulangi peristiwa penolakan pemakaman jenazah Covid-19. Pemprov Jateng akan bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk mengawal proses pemakaman.

Baca Juga: Tolak Jenazah Pasien Covid-19, Ganjar: Itu Dosa

"Mulai besok akan kita kawal, kita komunikasikan kalau masih ada penolakan, maka petugas yang paling depan. Kalau petugas juga ditolak, maka siapapun penolak sama saja melawan petugas hukum. Kalau melanggar petugas hukum itu tindakan pidana," ujar Ganjar. 
 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x