Kompas TV nasional berita kompas tv

Cerdas Berbelanja di Tengah Corona, Simak Tipsnya dari Ahli Kebencanaan

Kompas.tv - 22 Maret 2020, 22:07 WIB
cerdas-berbelanja-di-tengah-corona-simak-tipsnya-dari-ahli-kebencanaan
Wakil Sekjen Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia Dicky Pelupessy dalam jumpa pers yang diadakan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (22/03/2020). (Sumber: BNPB)
Penulis : Fadhilah

KOMPAS.TV - Penanganan wabah COVID-19 saat ini salah satunya dengan "Social Distancing" atau pembatasan jarak sosial.

Artinya, masyarakat disarankan untuk tetap menjaga ruang gerak dan jarak sesuai yang dianjurkan. Hal tersebut juga berlaku ketika berbelanja.

Wakil Sekjen Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia Dicky Pelupessy mengatakan, masyarakat sebaiknya tidak berdekatan saat berbelanja.

Dia juga menyarankan masyarakat tetap tenang dan rasional, serta tidak membeli kebutuhan pokok dalam jumlah besar karena kepanikan dalam berbelanja (panic buying).

Baca Juga: Tangani Virus Corona, APD dan Reagen PCR Paling Dibutuhkan

"Pikiran atau rasional tetap berada di atas tingkat kecemasan. Dalam kata lain beli secara rasional," kata Dicky saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Minggu (22/3).

Dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu mengingatkan masyarakat harus tetap menjaga keamanan saat berbelanja di supermarket, toko, ataupun pasar dengan menjaga jarak minimal satu meter. Hal itu guna mencegah penularan virus corona.

Selain itu, dia menyarankan untuk pergi berbelanja ketika jam tidak sibuk atau saat supermarket, toko, dan pasar dalam keadaan sepi untuk meminimalkan kontak dengan orang lain.

Jika memungkinkan, masyarakat bisa berbelanja kebutuhan pokok secara daring sehingga tidak perlu ke keramaian seperti supermarket, toko, ataupun pasar.

Beberapa layanan belanja kebutuhan pokok dan makanan pun sudah menerapkan protokol untuk mencegah penyebaran covid-19.

Baca Juga: [UPDATE TERKINI] Jumlah Pasien Corona Meningkat Menjadi 514 Orang, 48 Meninggal dan 29 Sembuh

Kemudian, Dicky juga menuturkan, masyarakat harus tetap cerdas berbelanja dengan membeli keperluan yang memang sangat dibutuhkan saja dengan jumlah yang cukup selama jangka waktu tertentu.

Dicky mengimbau agar masyarakat tidak membeli secara berlebihan dan tidak egois. Sebab, orang lain juga membutuhkan keperluan yang sama untuk bertahan dalam menghadapi wabah COVID-19.

"Buatlah daftar belanja untuk pastikan barang yang dibutuhkan terbeli, dan beli sesaui rencana. Ingat bukan hanya Anda yang butuh, jadi berbagilah dengan yang lain," kata dia.

Baca Juga: “Panic Buying” Bahayakan Tenaga Kesehatan

Dicky menilai kondisi wabah COVID-19 yang terjadi di Indonesia dan seluruh dunia membuat masyarakat melakukan "panic buying" dengan memborong berbagai barang yang diperlukan.

Akibat dari kepanikan masyarakat dalam membeli tersebut, beberapa barang seperti masker yang termasuk alat pelindung diri untuk petugas kesehatan menjadi langka dan harga jual melambung.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x