Kompas TV nasional kompas pagi

Intensitas Hujan Ekstrem, Ini Alasannya Menurut BMKG!

Kompas.tv - 26 Februari 2020, 09:02 WIB
Penulis : Aleksandra Nugroho

KOMPAS.TV - Banjir merendam permukiman warga Kampung Kali Kendal, Cilincing, Jakarta Utara, sejak tiga hari terakhir.

Meski telah menempati lokasi pengungsian, belum ada bantuan kebutuhan pokok maupun dapur umum dari pemerintah.

Kondisi permukiman warga RT 2 RW 8, Kampung Kali Kendal, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (25/2) kemarin masih terendam banjir setinggi 20 hingga 50 sentimeter.

Warga terdampak banjir, telah mengungsi ke Gedung Majelis Ta'lim dan Gedung Sekolah TK.

Meski mereka sudah menempati tempat pengungsian selama tiga hari, namun hingga saat ini mereka belum mendapatkan bantuan.

Selain kebutuhan pokok, warga juga mengeluhkan kondisi kesehatan yang menurun di pengungsian.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, BMKG, menyebut hujan yang terjadi selasa (25/2) kemarin di Jakarta, merupakan intensitas hujan ekstrem.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita, curah hujan yang terjadi di Jabodetabek, bukan karena keberadaan Badai Tropis Ferdinand, tetapi karena adanya pertemuan massa udara atau konvergensi yang memanjang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Bali, NTT, dan NTB.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut, ketinggian air di Pintu Air Manggarai mulai berkurang, hingga satu meter.

Meski demikian hingga Selasa kemarin, masih ada 236 RW yang terendam banjir, 72 ruas jalan yang tak bisa dilewati karena genangan di atas 30 sentimeter.

Pemerintah provinsi saat ini fokus pada penanganan korban terdampak banjir, dengan menyiapkan 74 titik pengungsian.

Bagi Anies, penanganan banjir jadi opsi pertama pemprov karena sesuai dengan prediksi BMKG, curah hujan ekstrem akan kembali terjadi hingga bulan Maret.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x