Kompas TV nasional kompas siang

Virus Corona Bisa Berdampak ke Ekonomi Indonesia

Kompas.tv - 27 Januari 2020, 13:11 WIB
Penulis : Merlion Gusti

JAKARTA, KOMPAS.TV - wabah virus Corona tak hanya berbahaya bagi kesehatan. 

Corona juga berpotensi mengancam perekonomian domestik.

Setidaknya, dua sektor utama yakni perdagangan global dan pariwisata, patut menjadi perhatian pemerintah, agar wabah Corona tak berdampak signifikan melumpuhkan perekonomian.

Penyebaran virus Corona makin tak terbendung. 

Indonesia perlu waspada. Bukan hanya untuk menahan masuknya virus ke Indonesia, namun juga mengantisipasi sektor yang akan terpukul seperti wisata, dan juga komoditas. 

Untuk sektor wisata, Tiongkok jadi salah satu penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia. 

Belum lagi negara lain yang juga menyumbang turis besar, dan sudah terpapar virus Korona.

Hingga november 2019, ada 1 koma 9 juta turis Tiongkok yang datang ke Indonesia. 

Posisi ke-2 adalah turis dari Singapura, mencapai 1 koma 7 juta turis. 

Jepang, 478 ribu 600 turis, dan Amerika Serikat 417 ribu 500 turis.

Ketua perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia,PHRI, Hariyadi Sukamdani kepada harian kontan menyebut "saat ini efek virus Korona memang terasa, khususnya ke sektor wisata. Saya khawatir ada penurunan wisatawan jika virus ini masuk ke Indonesia”.

Di padang, agar jumlah kunjungan wisatawan tetap stabil, otoritas setempat membuat penyambutan untuk para turis. 

Pemerintah daerah sumatera barat pun memastikan tidak ada virus Corona yang masuk melalui turis yang datang.

Pengawasan ketat tak hanya dilakukan dari sisi kedatangan wisatawan, tapi juga impor makanan dari Tiongkok. 

Apalagi jumlah impor pangan dari Tiongkok juga besar.

Sepanjang 2019, sayuran asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia sebesar 520 ribu ton dengan nilai 588 juta dollar amerika serikat. 

Selain sayur, Tiongkok juga jadi pengimpor bawang putih terbesar. 

Sepanjang 2019 ada 465 juta kilogram dengan nilai 529,9 juta dollar Amerika Serikat impor bawang putih dari Tiongkok.

Ekonom Indef, Ariyo Irhamna mengingatkan, antisipasi harus segera dilakukan pemerintah, agar gejolak Korona tak terlalu memukul ekonomi Indonesia. Dan tentu menutup semua celah agar virus Korona tak masuk Indonesia.
 
Virus Korona, setidaknya telah menewaskan 80 orang. 

Dan telah ada lebih dari 2700 kasus Korona secara global.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x