Hindari Efek Domino, Presiden Perintahkan Reformasi Industri Keuangan Non-Bank

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo mengatakan menyatakan pentingnya melakukan perombakan atau reformasi di industri keuangan non bank (IKNB) dalam waktu dekat.

Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir, industri keuangan non bank, utamanya asuransi tengah menjadi sorotan akibat terkuaknya kasus gagal bayar di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hingga indikasi korupsi di PT Asabri (Persero).

Lebih lanjut, Kepala Negara mengatakan, reformasi perlu dilakukan agar permasalahan yang terjadi di satu perusahaan tak memberikan efek domino ke seluruh industri terkait.

Sebelumnya, pemerintah telah melakukan reformasi di bidang jasa keuangan di kisaran tahun 2001-2005 akibat krisis moneter yang meruntuhkan industri perbankan dalam negeri.

Namun seiring berjalannya waktu kini industri perbankan telah berada dalam kondisi yang lebih stabil. Dikutip dari kompas.com

Presiden Joko Widodo akan mereformasi lembaga keuangan non-bank seperti asuransi dan pengelola dana pensiun.

Modal utamanya adalah kepercayaan, baik dari pihak-pihak di dalam maupun dari luar negeri.

Pernyataan presiden Joko Widodo disampaikannya saat menghadiri pertemuan tahunan industri jasa keuangan 2020, yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan, OJK.

Menurut presiden, OJK bisa mereformasi di sisi pengaturan, pengawasan, serta pemodalan, dengan tujuan stabilitas ekonomi dalam negeri.

Presiden juga berharap skandal korupsi yang menerpa Jiwasraya dan Asabri bisa segera diselesaikan secara bisnis oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.

Adapun penyelesaian secara hukum, serahkan kepada Kejaksaan Agung.