Ini Salah Satu Faktor Besarnya Dampak Banjir Jabodetabek Versi Kepala BMKG

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menilai salah satu faktor besarnya dampak banjir di Jabodetabek pada awal tahun baru 2020 lantaran masyarakat tidak mengindahkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG.

Dwi menjelaskan masih banyak masyarakat yang tidak mempercayai prakiraan BMKG. Padahal sejak tanggal 23, 27, 28 dan terakhir 30 Desember 2019, pihaknya sudah mengeluarkan peringatan dini akan adanya cuaca ekstrim di Jabodetabek. 

"Ternyata kita belajar, mungkin dianggap dampaknya dianggap kurang dahsyat," kata Dwi di Kantor BPPT, dikutip dari Kompas.com, Jumat (3/1/2020).

Baca juga: Pantauan BMKG Cuaca Jakarta Hari Ini

Dwi menambahkan prakiraan cuaca dan peringatan dini BMKG didasari dari hasil pengkajian data radar dan satelit. Tak sampai disitu, data yang didapat melalui proses perhitungan matematis hingga proses verifikasi dengan data lokal.

Menurut Dwi, meski tidak mencapai 100 persen, namun tingkat akurasi kebenaran dari prakiraan cuaca tersebut mencapai 80-85 persen.

"Mohon dengan sangat percayalah prakiraan. Memang bisa salah, perhitungan itu bukan Tuhan. Jadi pasti ada akurasi yang terbatas. Akurasi kami 80-85 persen, jadi kalau ada yang meleset sekitar 15-10 persen itu keterbatasnya," ujar Dwi.