Kompas TV internasional kompas dunia

Jokowi Ungkap 3 Kesimpulan Penting KTT ASEAN 2023: Perdagangan Orang hingga Kerja Sama Ekonomi

Kompas.tv - 11 Mei 2023, 14:38 WIB
jokowi-ungkap-3-kesimpulan-penting-ktt-asean-2023-perdagangan-orang-hingga-kerja-sama-ekonomi
Presiden Jokowi mengungkapkan tiga kesimpulan penting dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023, Kamis (11/5/2023) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Desy Afrianti

MANGGARAI BARAT, KOMPAS.TV - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tiga kesimpulan penting dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023, Kamis (11/5/2023).

Melalui konferensi pers yang didampingi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Jokowi menyampaikan tiga hasil pertemuan para kepala negara ASEAN.

Pertama, hal yang menyentuh kepentingan rakyat menjadi perhatian penting para pemimpin negara-negara anggota ASEAN, termasuk perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia.

"Dan saya mengajak negara-negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku-pelaku utamanya," kata Presiden Jokowi, Kamis (11/5/2023) yang disiarkan dalam Breaking News Kompas TV.

Kedua, terkait konflik Myanmar, para kepala negara yang hadir di KTT ke-42 ASEAN sepakat bahwa hal itu mencederai nilai kemanusiaan dan mereka akan melakukan pendekatan dengan semua pihak terkait atau stakeholder di Myanmar untuk memperkuat inkusivitas.

"Lima poin konsensus memandatkan ASEAN harus engage dengan semua stakeholders, inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN karena kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan," ungkap Jokowi.

Presiden menekankan, Indonesia siap berbicara dengan junta militer Myanmar maupun seluruh stakeholder di sana untuk kepentingan kemanusiaan.

Baca Juga: Hari Terakhir KTT ASEAN, Jokowi Sambut Baik Volume Perdagangan IMTGT yang Capai 618 Miliar Dolar AS

"Indonesia siap berbicara dengan siapapun termasuk dengan junta dan seluruh stakeholder di Myanmar untuk kepentingan kemanusiaan dan yang penting, perlu saya tegaskan, engagement bukan recognition, melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan," kata Jokowi.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x