Kompas TV nasional rumah pemilu

Pakar Komunikasi Politik Sebut Tiket Bakal Cawapres Ganjar Bakal Jadi Rebutan Parpol, Terutama KIB

Kompas.tv - 27 April 2023, 06:25 WIB
pakar-komunikasi-politik-sebut-tiket-bakal-cawapres-ganjar-bakal-jadi-rebutan-parpol-terutama-kib
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (24/10/2022). (Sumber: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Vyara Lestari

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menyebut bursa tiket bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo akan menjadi rebutan para tokoh dan pimpinan partai politik (parpol), terutama yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Bursa tiket (bakal) cawapres untuk Ganjar akan menjadi rebutan para tokoh dan pimpinan parpol, khususnya parpol-parpol yang tergabung dalam KIB, mulai dari PPP, PAN dan bahkan Golkar," kata Nyarwi dalam keterangan tertulis kepada KOMPAS.TV, Rabu (26/4/2023).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) ini, selain ketua umum, sejumlah tokoh yang merasa percaya diri bisa mendapakan tiket bakal cawapres Ganjar, akan berlomba-lomba untuk dapat dinominasikan dari partai-partai tersebut.

Akan tetapi, ia menekankan, tokoh-tokoh yang bisa dinominasikan untuk menjadi pasangan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu tentu bukan tokoh sembarangan.

"Saya kira ketum-ketum partai yang nantinya bergabung dengan PDIP untuk memasangkan kandidat (bakal) cawapres yang mendampingi Ganjar akan mematok sejumlah kriteria yang harus dipenuhi oleh para kandidat (bakal) cawapres yang dapat dipasangkan dengan Ganjar," jelasnya.

Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM itu menyebut, kriteria yang harus dipenuhi para kandidat bisa bersumber dari variabel atau faktor elektoral, misalnya seberapa kuat didukung oleh pemilih.

"Bisa juga bersumber dari variabel-variabel lain, seperti gaya atau model kepemimpinan dan performanya ketika menjadi pemimpin di lembaga-lembaga negara atau pemerintahan," imbuhnya.

Baca Juga: Pengamat Politik: 2024 Bukan Hanya Kompetisi Antarcapres tapi King Maker juga, Termasuk Jokowi

Tentu, lanjut dia, ada banyak tokoh potensial yang berpeluang menjadi bakal cawapres yang mendampingi Ganjar. Mulai dari jajaran menteri yang saat ini membantu Presiden Jokowi, pimpinan partai, hingga kepala-kepala daerah atau mantan kepala daerah.

"Tentu saja kita perlu mencermati perubahan dinamika elektoral preferensi pemilih pada sosok-sosok potensial yang berpeluang dinominasikan oleh partai-partai sebagai pendamping Ganjar," urainya.

Peraih gelar doktor Political Communication and Marketing (Komunikasi dan Marketing Politik) dari Bournemouth University, United Kingdom itu menyebut, deklarasi PPP yang mengusung Ganjar sebagai bakal capres hari ini, Rabu (26/4), merupakan tahap awal.

"Berbagai perubahan dukungan pemilih pada sosok (bakal) capres maupun (bakal) cawapres masih akan terus berlangsung dan bisa naik turun setiap saat," tegasnya.

Menurut dia, naik-turunnya peluang tokoh yang potensial mendampingi Ganjar ditentukan dari dua faktor utama. 

Pertama, tingkat dukungan dari elite-elite ketua umum parpol yang nantinya berkoalisi dengan PDIP terhadap tokoh tersebut. Kedua, dinamika tingkat dukungan pemilih pada tokoh tersebut

Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Dukungan PPP ke Ganjar Pranowo Bukti Koalisi Indonesia Bersatu Rawan Goyah

"Semakin kuat tokoh tersebut mendapatkan dukungan dari pimpinan parpol yang potensial berkoalisi dengan PDIP dan sekaligus mendapatkan dukungan dari pemilih sebagai sosok (bakal) cawapres, maka peluang tokoh tersebut untuk mendapatkan tiket (bakal) cawapres mendampingi Ganjar, akan semakin besar," terangnya.

"Ini bisa berlaku pada tokoh-tokoh yang selama ini sudah pernah disebutkan oleh Presiden Jokowi dalam sejumlah kesempatan, maupun pada tokoh-tokoh yang selama ini dikabarkan dekat dan didukung oleh sejumlah pimpinan partai, khususnya partai-partai yang ada dalam blok KIB," imbuhnya.


 

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x