Kompas TV nasional kriminal

Menkes Janji Ungkap Penyebab Kematian Dokter Spesialis di Papua Secara Transparan: Tolong Bersabar

Kompas.tv - 14 Maret 2023, 18:54 WIB
menkes-janji-ungkap-penyebab-kematian-dokter-spesialis-di-papua-secara-transparan-tolong-bersabar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berjanji akan membuka penyebab kematian Dokter Spesialis Paru RSUD Nabire Mawartih Susanti secara transparan. (Sumber: YouTube Kementerian Kesehatan)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berjanji akan membuka penyebab kematian Dokter Spesialis Paru RSUD Nabire Mawartih Susanti secara transparan.

Janji tersebut juga telah disampaikan Budi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Janji saya dan sudah bicara (kepada) Pak Kapolri itu (penyebab kematian) akan dibuka secara transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi," kata Budi di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023), dikutip dari Kompas.com.

Menurut penjelasannya, penanganan kasus kematian dokter Mawarith secara transparan dan terbuka ini juga sesuai dengan permintaan keluarga korban.

"Mereka (orang tua MS), meminta ke saya dan saya berjanji ke mereka bahwa ini akan dibuka secara transparan," tegasnya.

Kendati demikian, Menkes meminta keluarga untuk bersabar terkait penyebab kematian korban.

Pasalnya, proses autopsi dan penelitian yang dilakukan oleh Polri, kata dia, membutuhkan waktu agar hasilnya maksimal.

"Jadi benar-benar scientific dan butuh waktu untuk labnya, supaya jangan salah. Jadi tolong bersabar," jelasnya.

Baca Juga: Keterlaluan! Seorang Ayah Tegas Aniaya Bayinya Sendiri hingga Tewas

Lebih lanjut, Budi mengatakan, dengan kasus tewasnya dokter spesialis di Papua ini diharapkan jajaran pemerintah bisa serius menjamin keselamatan dokter-dokter yang bekerja di wilayah konflik.

Diberitakan sebelumnya, Dokter Spesialis Paru RSUD Nabire Mawartih Susanti ditemukan meninggal dunia di rumah dinasnya pada Kamis (9/3) lalu.

Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya mengatakan ada dugaan kematian korban disebabkan hal yang tidak wajar.

Diketahui, hal ini dikarenakan di tubuh dkorba terdapat luka lebam dan punggung membiru.

Sebab itu, pihaknya pun melakukan penyelidikan, dan jenazah korban dilakukan proses autopsi yang sudah disetujui oleh keluarga.

"Autopsi dilakukan di RS Bhayangkara Sulawesi Selatan dan ini sedang berproses, kita saat ini sedang menunggu dari hasil pemeriksaan jenazah," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (13/3/2023) malam.

Selain itu, dia mengaku, polisi juga telah mengamankan beberapa bukti yang ditemukan di sekitaran TKP untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium forensik.

Baca Juga: Buntut Mantri Diduga Bunuh Kepala Desa dengan Suntikan, Dokter Forensik akan Uji Toksikologi



Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x